Karhutla Kembali Mengancam Riau
Kesalnya Pusdalops-PB Kampar Soroti Karhutla di Salo Sekitar SUTET: Mana Kepala Desanya Ini?
Pusdalops-PB Kampar menyorot tajam Karhutla di wilayah Kecamatan Salo yang berkisar di situ-situ saja.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Ringkasan Berita:
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kampar menyorot tajam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kecamatan Salo.
Kebakaran lahan di kecamatan tersebut menimbulkan pertanyaan.
Pasalnya paling marak di antara kecamatan lain se-Kampar.
Rasa kesal tampak dari pernyataan Supervisor Pusdalops-PB pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Edison.
Baca juga: Karhutla di Riau Belum Padam Seluruhnya, Titik Api Baru Muncul di Kampar
Baca juga: Karhutla Kejutkan Warga di Minas Timur, Api Membesar dan Pemadaman Dilakukan PHR
Ia menyorot dua desa di kecamatan itu dengan jumlah kasus Karhutla terbanyak.
"Desa Salo Timur dan Salo ini yang paling banyak. Mana kepala desanya ini," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (31/10/2025).
Pihaknya sudah menyampaikan kepada Camat Salo agar Karhutla di wilayah tersebut disikapi serius.
Ia heran dengan pola Karhutla terutama di dua desa itu.
"Yang terbakar di situ-situ aja. Kemarin kita sudah sampaikan ke camatnya, bagaimana ini? Harus ada tindakan," katanya.
Lokasi kebakaran yang sering terjadi tak jauh dari jaringan transmisi listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Ia mengatakan, tak kurang dari delapan hektare lahan sudah terbakar di wilayah itu dalam sepekan terakhir.
Luas tersebut dari beberapa kasus yang terjadi.
"Setiap hari ada kasus. Kadang muncul sampai tiga titik dalam sehari," ungkapnya. Ia mengatakan, sebagian besar lahan yang terbakar adalah semak belukar.
Terluas pada Kamis (30/10/2025) yang mencapai tiga hektare di Salo Timur.
Asal api dari semak belukar, kemudian merambat ke lahan kelapa sawit muda.
Ia menduga kuat sengaja dibakar untuk membuka lahan.
"Ada yang sudah padam, besoknya terbakar lagi. Kalaupun ada yang baru, lokasinya nggak jauh dari yang sudah terbakar," katanya.
Ia membandingkan dengan daerah rawan Karhutla yang lain. Antara lain di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung dan Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.
Pihaknya tidak menerima laporan adanya Karhutla di kedua wilayah itu dalam sepekan terakhir. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
			
                
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.