Cuaca Riau Panas Terik
Karhutla di Riau Belum Padam Seluruhnya, Titik Api Baru Muncul di Kampar
BPBD Riau menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dalam kondisi cuaca panas ekstrem seperti saat ini.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Berdasarkan laporan terbaru BPBD Riau, Kamis (30/10/2025), kebakaran yang sebelumnya melanda Indragiri Hilir (Inhil), Kampar, dan Rokan Hulu (Rohul) kini sebagian sudah terkendali.
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal menjelaskan bahwa api di Bayas, Kabupaten Inhil, telah padam dan saat ini petugas sedang melakukan proses pendinginan di titik-titik bekas bara.
“Lokasi di Bayas, Inhil sudah dalam tahap pendinginan. Tim darat masih siaga di lokasi untuk memastikan tidak ada api yang kembali muncul,” ujar Edy, Kamis (30/10/2025).
Sementara di Kabupaten Kampar, kebakaran di wilayah Kuok dan Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, juga sudah berhasil dipadamkan.
Namun, titik api baru kembali muncul di area perbukitan Kuok. Saat ini, pemadaman tengah dilakukan oleh tim satgas darat dan udara menggunakan heli water bombing.
“Khusus di Kampar, masih ada titik api aktif di perbukitan. Pemadaman dilakukan dari udara karena akses darat cukup sulit,” tambah Edy.
Baca juga: Tiga Daerah di Riau Dilanda Karhutla, Heli Water Bombing Dikerahkan ke Lokasi
Kebakaran di Rimbo Panjang sebelumnya membakar lahan gambut sekitar 1 hektar. Tim gabungan harus berjibaku selama dua hari di medan yang berat dan minim sumber air.
Api bahkan sempat mendekati pemukiman warga, namun berhasil dikendalikan setelah dilakukan penyemprotan intensif.
Sementara itu, di Rohul, titik api terpantau di kawasan perbukitan Rambah. Pemadaman juga tengah berlangsung dengan dukungan heli water bombing karena lokasi sulit dijangkau kendaraan darat.
BPBD Riau menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dalam kondisi cuaca panas ekstrem seperti saat ini.
Selain berisiko menimbulkan karhutla, pelaku pembakaran bisa dijerat hukuman pidana sesuai Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Kami menghimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain berbahaya, tindakan itu juga bisa berdampak hukum. Saat ini cuaca sedang panas dan kering, api bisa cepat meluas,” katanya.
(Tribunpekanbaru.com/ Syaiful Misgiono)
| BPBD Cek Lokasi Hotspot Muncul Akibat Panas Terik, 133,5 Hektar Lahan Terbakar di Pelalawan 2025 |
|
|---|
| Cuaca Panas Ekstrem, 1 Titik Api Muncul di Kuansing |
|
|---|
| Cuaca Panas Pekanbaru Capai 35 Derajat Celsius, BMKG: Terik Masih Bertahan 3–5 Hari ke Depan |
|
|---|
| Cuaca Panas Terik di Riau Sampai Kapan? Ini Penjelasan BMKG Pekanbaru |
|
|---|
| Waspadai Dampak Cuaca Panas Ekstrem, Begini Cara Menjaga Kesehatan Tubuh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.