Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo di Inhu Terbakar, Helikopter Water Bombing Dikerahkan ke Lokasi

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melanda kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Minggu (02/11/2025).

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Foto/Dok Lanud Roesmin Nurjadin
KARHUTLA - Di tengah sulitnya akses air, helikopter water bombing dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar hutan dan semak belukar di wilayah konservasi TNTN di Inhu Riau. Foto ilustrasi Helikopter water bombing saat tengah bekerja memadamkan Karhutla di wilayah Riau. 

Pantauan BPBD, sebagian besar titik api muncul akibat aktivitas pembukaan lahan di awal musim tanam.

Meskipun intensitasnya menurun dibanding bulan lalu, kondisi cuaca panas dan angin kencang masih menjadi tantangan utama tim di lapangan.

BPBD Damkar Riau mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun, karena potensi api menjalar di musim kering masih tinggi.

“Petugas tetap siaga di semua kabupaten. Kami juga terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Manggala Agni untuk memastikan karhutla bisa ditangani cepat,” kata Edy.

Sebagai informasi, luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang tahun 2025 kini mencapai 1.937,61 hektare. Kabupaten Rokan Hilir menjadi wilayah dengan luas lahan terbakar terbesar, mencapai 435,75 hektar, disusul Kampar dengan 316,40 hektar, serta Kepulauan Meranti dengan 205,20 hektare.

BPBD mencatat, dari total 2.929 titik panas yang muncul sepanjang tahun 2025, sebagian besar telah berhasil dipadamkan.

Upaya tersebut dilakukan dengan dukungan 3 helikopter patroli dan 5 helikopter water bombing yang setiap harinya beroperasi di wilayah rawan karhutla. 

Selain itu, tim darat yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD kabupaten/kota, serta masyarakat juga terus berjibaku di lapangan.

“Kami berterima kasih atas kerja keras seluruh tim. Sekecil apapun lahan yang terbakar tetap kami tindak. Kami tidak mau kebakaran ini meluas dan menimbulkan kabut asap,” tegas Edi.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun, mengingat kondisi cuaca di Riau yang masih kering dan berangin.

“Kita harus bersama-sama menjaga agar total lahan terbakar tidak terus bertambah. Pemerintah daerah sudah berupaya maksimal, tapi kesadaran masyarakat juga sangat penting,” katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved