Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Harga Karet Riau

Harga Karet di Kuansing Naik, Namun Cuaca Ekstrem Pengaruhi Produksi

Harga karet di Kuansing Riau kembali stabil, Pada pekan ini, harga karet di tingkat lelang Rp 14.465 per kilogramnya.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Guruh BW
Kepala Disbunnak Kuansing, Andriyama Putra saat ditemui Tribun Pekanbaru beberapa waktu lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Harga karet di Kuansing kembali stabil di angka Rp 14.465/kg setelah sempat turun menjadi Rp 13.000/kg pada pertengahan 2025
  • Musim kemarau dan cuaca panas menyebabkan kadar air tanah menurun, sehingga pohon karet tidak dapat menghasilkan getah secara maksimal

 

TRIBUNPEKANBARU.COM,KUANSING - Harga karet di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau kembali stabil setelah mengalami penurunan harga pada pertengahan tahun 2025.

Pada pekan ini, harga karet di tingkat lelang Rp 14.465 per kilogramnya.

Padahal pada pertengan tahun 2025,  harga karet di sekitar Rp 13.000.

Sementara d awal 2025, harga karet di Kuansing di kisaran Rp 15 ribuan.

"Harga karet sudah kembali stabil saat ini, namun produksi harian masih stagnan," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Kuansing Andriyama Putra, Kamis (13/11/2025).

Menurut Andriyama, produksi harian komodoti karet di Kuansing masih berkutat di angka 15 ton per hari.

Ia mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan ini menjadi penyebabnya.

Baca juga: Harga Karet di Kuansing Terus Turun, Dilelang Rp 12.505 per Kilogram

Andriyama menjelaskan, cuaca panas di musim kemarau membuat kadar air didalam tanah menurun sehingga mengebabkan kebutuhan air dalam pohon karet berkurang.

"Akibatnya, tanaman karet tidak bisa memproduksi getah secara maksimal," ujar Andriyama.

Kondisi cuaca tersebut pun kata Andriyama menjadi penyebab harga karet meningkat karena permintaan dan ketersediaan tidak seimbang.

Selain itu, berkurangnya lahan karet di Kuansing akibat alih fungsi lahan pun menjadi penyebabnya.

Banyak petani karet mengganti tanamannya menjadi kelapa sawit yang dinilai jauh menguntungkan.

"Harga sawit relatif tinggi dan stabil, hal itu membuat petani karet mengganti tanamannya ke sawit," ujar Andriyama.

( Tribunpekanbaru.com / Guruh BW)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved