Harga Pertalite Naik, Begini Daftar Harganya Tiap Daerah, Dua Provinsi Ini Paling Mahal
Setidaknya ada dua daerah yang menjual harga Pertalite paling mahal di Indonesia, yakni Rp 8.150 per liter.
TRIBUNPEKANBARU.COM - PT Pertamina (Persero) kembali mengerek harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis pertalite sebesar Rp 200 per liter. Kenaikan BBM beroktan 90 itu berlaku mulai Sabtu (24/3) ini.
Dengan kenaikan ini, setidaknya Pertamina sudah menyesuaikan harga Pertalite sebanyak dua kali dalam kurun waktu 3 bulan. Akan tetapi, besaran kenaikan Pertalite ini berbeda-beda tiap daerah, ada yang Rp 150 per liter dan Rp 200 per liter
Sebelumnya, pada 20 Januari lalu, perseroan telah menaikkan harga Pertalite sebesar Rp100 per liter. Artinya, kenaikan pertalite sejak awal tahun telah mencapai Rp 300 per liter.
Mengutip situs resmi perseroan, Sabtu (24/3), kenaikan harga pertalite terjadi merata di seluruh wilayah pemasaran di Indonesia.
Baca: Simpan Sabu-sabu di Dalam Keranjang Belanjaan, Ibu Rumah Tangga di Riau Ini Diamankan Polisi
Setidaknya ada dua daerah yang menjual harga Pertalite paling mahal, yakni di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau yakni sebesar Rp 8.150 per liter.
Selain itu, ada juga harga Pertalite dibanderol Rp 8.000 per liter, yakni di Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Sedangkan untuk harga Pertalite sebesar Rp 7.600 per liter ada di daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan kenaikan harga pertalite dipicu oleh tren menanjaknya harga minyak dunia yang saat ini telah berada di atas US$60 per barel. Sebagai pembanding, tahun lalu, rata-rata harga minyak dunia masih di bawah US$60 per barel.
"Bahan baku minyak mentahnya kan sudah tinggi, sudah US$60 per barel lebih," ujar Adiatma, Sabtu.
Selain itu, dia menyebutkan pihaknya sudah terus berupaya untuk tidak menaikkan harga. Namun dengan kondisi global yang tak mendukung maka harus mengambil keputusan tersebut.
Baca: Pertalite Naik Jadi Rp 8.150 Per Liter, Warga Kecewa: Kenapa Gak Sekalian Rp 100 Ribu Per Liter
"Harga bahan baku yang terus meningkat tajam, mengharuskan kenaikan harga BBM pada konsumen akhir," tukasnya.
Dia menyebutkan, keputusan untuk menyesuaikan harga merupakan tindakan yang tidak hanya dilakukan oleh Pertamina saja tapi juga dilakukan oleh badan usaha sejenis.
"Namun kami tetap berupaya memberikan harga terbaik bagi konsumen setia produk BBM Pertamina," tukasnya.