Dilecehkan saat Unjuk Rasa, Pedagang Pasar Ini Ngaku Dadanya Diraba-raba
Hingga hari ini, pedagang tak bersedia Pasar Pringgan dikelola pihak swasta yakni PT Parbens.
TRIBUNPEKANBARU, MEDAN - Pedagang Pasar Pringgan kembali berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (30/1/2018).
Hingga hari ini, pedagang tak bersedia Pasar Pringgan dikelola pihak swasta yakni PT Parbens.
Tak kunjung bertemu dengan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, massa pun mulai memanas.
Baca: Sering Dibully, Pria Ini Kemudian Ngamuk Lalu Tikam Siswa Sekolah, 9 Tewas dan 10 Luka-luka
Baca: Buktikan Dirinya Tak Bersalah, Fredrich Yunadi Siapkan 10 Profesor
Pantauan www.tribun-medan.com, demonstran mendorong-dorong pagar utama kompleks Kantor Wali Kota Medan hingga beberapa lempengan besi penutup pagar dibagian bawah lepas.
"Tolong bukakan pintu pagar ini, kami mau masuk jumpai wali kota. Tolonglah kami," teriak seorang pedagang wanita berbaju merah.
Melihat kondisi semakin tak kondusif, Kasatpol PP Kota Medan Muhammad Sofyan menemui para demonstran.
Sofyan terlihat tak banyak komentar, ia hanya mendengar keluhan para pedagang sembari memastikan suasana unjuk rasa kondusif.
"Kami cuma mau jumpa sama wali kota, tolonglah suruh keluar, jumpakan kami sama Walikota," ujar pedagang dari kerumunan.
Simak video demonstrasi di Kantor Wali Kota Medan;
Sementara itu, kuasa hukum para pedagang, Hans Silalahi menyebut, bahwa kedatangan pihaknya sekadar mendukung pemerintah.
"Kami disini mendukung pemerintahan bukan mendukung PT Parbens," uajrnyanya.
Lebih lanjut, demo kembali memanas saat puluhan pedagang kembali menggoyang pagar Kantor Walikota Medan. Beberapa pedagang sempat naik ke atas pagar dan terlibat cekcok dengan petugas Satpol PP.
Ditengah-tengah menggoyang pagar, seorang pedagang wanita mendapat pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh petugas Satpol PP.
"Te*** saya dipegang-pegang. Memang aku janda janganlah digituin kali. Satpol PP yang wanita saja tak ada kami gituin," ucapnya dengan kesal.
Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari Kasatpol PP Muhammad Sofyan.
Tribun Medan juga terus menghubungi Muhammad Sofyan namun nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif.
(Tribun Medan / M Andimaz Kahfi)