Kampar
Uang Kompensasi Rp. 2,5 M dari Perusahaan akan Dibagikan, Warga Siabu Malah Ungkap Kecurigaan
Uang kompensasi penyelesaian konflik antara warga Desa Siabu Kecamatan Salo dengan PT Ciliandra Perkasa dikabarkan siap dibagikan.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Uang kompensasi penyelesaian konflik antara warga Desa Siabu Kecamatan Salo dengan PT. Ciliandra Perkasa dikabarkan siap dibagikan.
Perusahaan dikabarkan telah mengucurkan uangnya kepada koperasi.
Koperasi Siabu Maju Bersama telah terbentuk dan ditetapkan sebagai penerima uang kompensasi itu.
Belum jelas jumlah anggota yang direkrut sebagai penerima uang kompensasi itu.
Sebelumnya, pada Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Koperasi Siabu Maju Bersama di Kantor Desa Siabu, 23 Maret 2018 lalu, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kampar, Bustan mengungkapkan, uang Rp 2 miliar sudah masuk ke rekening koperasi.
Seorang warga Siabu, sebut saja Ibus, menyebutkan, uang kompensasi yang dijanjikan Rp. 500 juta per bulan itu bertambah menjadi Rp. 2,5 miliar sampai April.
Anehnya, belum ada kejelasan sampai kapan uang itu disimpan di rekening koperasi.
Belakangan, kata Ibus, indikasi permainan pun menguak.
"Ada warga asli Siabu yang nggak dimasukkan namanya dalam anggota koperasi," ungkapnya, Selasa (1/5/2018).
"Malahan banyak warga dari luar Siabu yang dimasukkan," imbuhnya.
Menurut dia, dalam proses perekrutan anggota, Kepala Desa dan perangkatnya terkesan tidak transparan.
Bahkan ada Ninik Mamak yang kurang dilibatkan. Sehingga banyak anggota koperasi yang terdaftar karena faktor kedekatan saja.
"Dinas Perkebunan juga nampaknya ikut main. Ada titipan pejabat," kata Ibus.
Ia memperkirakan, ada 400 anggota koperasi yang diduga tidak laik menerima kompensasi. Sehingga jumlah anggota koperasi membengkak menjadi 1.600-an orang. Padahal penduduk Siabu hanya berkisar 1.100 lebih Kepala Keluarga.