Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

Korban Keracunan Massal di Kampar Diizinkan Pulang, Sebagian Masih Dirawat

RSIA Bunda Anisyah, tempat dimana pasien keracunan massal terbanyak dirawat.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing
Dua anak-anak pasien keracunan massal masih dirawat di RSIA Bunda Anisyah, Kecamatan Kampar. 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - RSIA Bunda Anisyah, tempat dimana pasien keracunan massal terbanyak dirawat.

Pasien masih dirawat di rumah sakit yang terletak di Kilometer 50 Jalan Raya Pekanbaru-Kampar Bangkinang Desa Tanjung Berulak Kecamatan Kampar itu hingga Rabu (4/7/2018).

Dokter yang juga Direktur RSIA Bunda Anisyah, dr Andri Setiawan mencek kondisi kesehatan korban, Rabu pagi.

Ia menyebutkan, rumah sakit yang dipimpinnya merawat 27 orang sejak Minggu (1/7) lalu.

"Kemarin (Selasa) sudah pulang setengah. Hari ini mungkin sebagian besar bisa pulang," ungkap Andri. Ia mengatakan, pasien dewasa diizinkan pulang pada Rabu pagi. Sedangkan anak-anak, kondisi kesehatannya masih dipantau.

Baca: Partisipasi Pemilih dalam Pilgubri 2018 di Pekanbaru 62 Persen

Baca: VIDEO: Begini Respon Penjual Sate Menanggapi Rumor Penyebab Keracunan Massal Kampar

"Anak-anak masih kita evaluasi sampai sore. Yang lebih parah, sembuhnya lebih belakangan," ujar Andri. Menurut dia, ada pasien yang masih mencret. Ia belum bisa memastikan kapan semua pasien akan benar-benar pulih.

Andri menjelaskan, pasien yang sudah pulang dipersilakan datang lagi jika kemudian ada keluhan.

Pihaknya masih terus mengontrol pasien sampai dinyatakan sehat.

Baca: Costa Sudah Cegah Koke Eksekusi Pinalti, Hingga Spanyol Tersingkir

Baca: Diblokir Kominfo, 3 Pesepakbola Ini Ternyata Pernah Main Tik Tok

Ditanya soal biaya perobatan, Andri mengatakan, ditanggung Pemerintah. Pihak Dinas Kesehatan telah mengkonfirmasi rumah sakit terkait biaya.

"(Biaya perobatan) akan disupport Dinas Kesehatan," katanya.

Secara prinsip, kata dia, pihaknya tidak bermaksud hitung-hitungan.

Rumah sakit membuka semua kelas kamar untuk pasien tanpa membahas tarif terlebih dahulu dengan pasien.

"Ini kemanusiaan aja. Kita punya kebanggaan sendiri," ujarnya.

Baca: Kisah Ramlan, Korban Selamat Saat KM Lestari Maju Tenggelam dan Menewaskan 33 Penumpang

Baca: Gadis Ini Coba Beri Makan Ikan Hiu dengan Tangannya, Tapi yang Terjadi Kemudian Mengerikan. . .

Sebelumnya, Dinkes Kampar mencatat total korban keracunan sebanyak 129 orang.

Korban diduga terserang setelah menyantap hidangan pesta seorang warga di Dusun Perambahan Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa, Sabtu (30/6).

Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan yang diambil dari rumah tuan pesta. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved