Tak Sengaja Tembak Anak Buah hingga Tewas Saat Bubarkan Tawuran, Kapolsek Masih Shock
Kapolsek yang diduga tak sengaja menembak anak buahnya sendiri masih menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Sulawesi Tenggara di Mapolres Buton.
TRIBUNPEKANBARU.COM, BUTON - Seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Sampobalo, Brigadir Sanusi, tewas setelah terkena peluru nyasar dari senjata Kapolseknya sendiri, Selasa (31/7/2018).
Insiden itu terjadi saat korban bersama atasannya, kapolsek sedang berusaha membubarkan aksi tawuran pelajar yang melibatkan warga di Desa Sampobalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Saat ini, Kapolsek yang diduga tak sengaja menembak anak buahnya sendiri masih menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Sulawesi Tenggara di Mapolres Buton.
“Kapolseknya untuk sementara masih ditangani propam Polda. Masih dilakukan pedalaman dengan pemeriksaan saksi-saksi lainnya,” kata Kapolres Buton AKBP Andi Herman, Kamis (2/8/2018).
Dia menambahkan, saksi-saksi yang ikut diperiksa Propam Polda adalah anggota Polsek Siotapina yang ikut melerai tawuran antara pelajar dan masyarakat.
Baca: Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Pasutri di Sungai Pagar, Korban Tabrak Lari
Baca: Pasutri yang Bawa Sabu-Sabu 10 Kg Ternyata Sudah 2 Kali Lolos Bawa Barang ke Palembang
Baca: Si Doel The Movie Mulai Tayang, Cek Jadwal Tayangnya di Bioskop Pekanbaru di Sini
“Untuk keputusannya belum seperti apa hasilnya dari Propam Polda,” ujarnya.
Andi mengungkapkan, saat ini kondisi Kapolsek Siotapina Iptu Suwoto masih sangat shock dan trauma setelah pelurunya tak sengaja menyasar ke anak buahnya sehingga menyebabkan anak buahnya, Brigadir Sanusi, hingga tewas.
“Sampai saat ini kapolsek masih shock karena kan wajarlah ya. Ibaratnya sama musibah orangtua terhadap anaknya sendiri,” ucap Andi.
Secara terpisah, La Awu, keluarga Brigadir Sanusi, mengatakan, keluarga sudah ikhlas dan terima dengan kejadian yang menimpa Brigadir Sanusi.
“Kejadian ini terakhir kalinya yang menimpa keluarga kami dan ke depannya tidak terulang lagi dan kami keluarga juga ikhlas menerima ini karena semua ini takdir Yang Maha Kuasa,” kata La Awu.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Sampobalo tewas setelah terkena peluru nyasar dari senjata Kapolseknya sendiri, Selasa (31/7/2018).
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama atasannya, kapolsek sedang berusaha membubarkan aksi tawuran pelajar yang melibatkan warga di Desa Sampobalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. (*)