Kepulauan Mentawai
4 Hari Tak Ketemu Pencarian 3 ABK KM Arung Samudra Libatkan Pesawat CASA 212 milik TNI AL
Pencarian kapal dengan nama lambung Mama Muda 04 itu tidak hanya dilakukan menggunakan kapal, tapi juga melibatkan pesawat CASA-212 milik TNI AL.
Laporan Kontributor Tribunpadang.com Riki Suardi dari Padang
TRIBUNPADANG.COM- Pencarian terhadap tiga Anak Buah Kapal (ABK) KM Arung Samuda yang hilang pada Minggu (4/8/2018) kemarin terus dilakukan.
Kali ini, pencarian kapal dengan nama lambung Mama Muda 04 itu tidak hanya dilakukan menggunakan kapal, tapi juga melibatkan pesawat CASA-212 milik TNI AL.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai, Akmal mengatakan, pesawat CASA-212 dikerahkan untuk memaksimalkan upaya pencarian.
Namun sayangnya, hingga tadi sore, ketiga ABK yang juga nelayan kapal bagan nahas itu belum juga ditemukan.
"Selain untuk melakukan pencarian nelayan hilang, pesawat milik TNI AL itu juga dikerahkan untuk mengevakuasi empat nelayan yang sebelumnya, ditemukan selamat di dekat perairan Pulau Pagai Selatan oleh nelayan Sikakap," kata Akmal saat dihubungi tribunpadang.com dari Padang, Rabu (8/8/2018) malam.

Baca: Nelayan Mentawai Selamatkan 4 Awak Kapal KM Arung Samudra di Perairan Sikakap, 3 ABK Masih Hilang
Baca: Pencarian 7 ABK KM Arung Samudra, SAR Gabungan Telusuri Perairan Pulau Pagai dan Bengkulu
Saat ini, lanjutnya, keempat nelayan yang ditemukan selamat pada Selasa siang kemarin, sudah diserahkan ke pihak keluarganya di Bengkulu setelah sempat dirawat di Puskesmas Sikakap.
Bahkan keempatnya diantar langsung oleh pesawat CASA-212 melalui Bandara Rokot, Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Ketiganya diterbangkan ke Bandara Fatmawati, Bengkulu dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Hingga hari ini, total nelayan yang sudah ditemukan selamat ada tujuh orang. Saat ini ketujuh nelayan tersebut, termasuk tiga orang nelayan yang pada Minggu malam kemarin diselamatkan oleh kapal bagan Nadia Fitri, sudah berkumpul bersama keluarganya," ujar Akmal.
Akmal juga menuturkan pada pencarian yang dilakukan sejak Rabu pagi hingga sore, tim gabungan yang teridiri dari Tim Rescue Kantor SAR Mentawai, Tim Rescue dan Potensi Kantor SAR Padang, dan Tim Rescue dan Potensi SAR Bengkulu, termasuk TNI AL dari Lantamal II Padang, Lanal Bengkulu, dan Lanal Mentawai, kembali terlibat.
Tidak hanya itu, bahkan TNI AD dari Kodim Mentawai, Polair Polres Mentawai, BPBD, Syahbandar, Tagana, Orari Rapi, dan sejumlah nelayan, juga ikut melakukan pencarian terhadap tiga ABK KM Arung Samudra yang hilang, setelah kapal bagan yang digunakan untuk mencari ikan, tenggelam setelah mengalami kebocoran dihantam gelombang laut.
"Dalam proses pencarian tiga ABK bagan itu, tim gabungan juga kembali mengerahkan KM SAR Yudistira, KRB 213 Bengkulu, KRI Kala Hitam, KAL Mego Lanal Bengkulu, Kapal Medis dan Kapal SAR Air, Kapal Evakuasi dan Kapal Nelayan,” pungkas Akmal.
Diberitakan sebelumnya, Minggu (5/8/2018) sore sekitar pukul 18.00 WIB, sebuah kapal bagan KM Arung Samudra dengan nama lambung Mama Muda 04 mengalami kebocoran di perairan Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, atau berjarak 104 NM dari Dermaga Bungus Teluk Kabung.
Akibat kecelakaan itu, kapal bagan tersebut karam di tengah laut dan tujuh ABK dilaporkan hilang.
Baca: Baru Pisah dari Suami, Wanita 34 Tahun Tewas Usai Pertahankan Kehormatan dari 2 Pria
Baca: Fakta Baru Pembunuhan Ferin Diah Anjani: Pelaku Ternyata Punya Perlaku Seks Menyimpang
Sedangkan tiga nelayan yang terdiri dari nahkoda kapal bernama Azis, dan dua ABK-nya Devi dan Pil, selamat setelah sempat terombang- ambing di tengah laut menggunakan fiber ikan.
Kemudian pada Selasa (7/8/2018) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, empat nelayan ditemukan selamat oleh kapal bagan nelayan Sikakap, Kepulauan Mentawai.
Keempat nelayan bernama Dion, Miko, Alok dan Siin alias Dadok itu, ditemukan terombang-ambing menggunakan fiber di dekat perairan Pulau Pagai Selatan.(*)