Sandiaga Uno ke Riau
Makna Tersirat Nasihat Ustaz Abdul Somad di Hadapan Sandiaga Uno
Ustaz Abdul Somad didaulat memberikan nasihat saat tepuk tepung tawar Sandiaga Uno. Banyak nasihat tersirat disampaikan
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ustaz Abdul Somad didaulat memberikan nasihat saat tepuk tepung tawar Sandiaga Uno.
Berisi banyak nasihat seputar kondisi terkini, pantun Melayu yang dibuat Ustaz Abdul Somad dibuat dalam perjalanan.
Hal ini sama dengan sambutan yang dibacakannya saat Ustaz Abdul Somad ditabalkan menjadi Datuk Seri Ulama Setia Negara beberapa waktu lalu.
Uniknya baik pantun nasihat untuk Sandiaga Uno maupun sambutan saat penabalan dirinya, sama-sama dibuat diperjalanan menuju Pekanbaru.
Pantun nasihat yang dibuat Ustaz Abdul Somad untuk acar Tepuk Tepung Tawar Sandiaga Uno berisi banyak ulasan.
Baca: Kagumi Gurindam Dua Belas, Inilah Isi Pasal 5 yang Dibaca Sandiaga Uno Saat Tepuk Tepung Tawar
Baca: Emak-emak Berdesakan Ingin Salaman dengan Sandiaga Uno, Teriakan Pak Sandi Ganteng
Meskipun dibuat dalam bentuk pantun berima, isinya menyiratkan banyak makna.
Termasuk kondisi masyarakat Indonesia dan Riau.
Khusus kondisi Riau, Ustaz Abdul Somad mengulas dalam bait ini.
Anambas di tengah samudera
Pipa gas di pelupuk mata
Untaian Zamrud katulistiwa
Budak Melayu duduk menyapa
Hp mahal tiada berguna
Tak ada signal kata mereka
Secara tersirat, Ustaz Abdul Somad menggambarkan kondisi anak negeri dengan kesejahteraan dan pembangunan yang timpang.
Sementara kondisi masyarakat Indonesia secara umum diceritakan dengan kondisi warga yang banyak menjadi kuli di negeri tetangga.
Padahal di Indonesia sendiri, terdapat kekayaan yang tak terkira.
Pahlawan devisa negara
Meninggalkan sanak keluarga
Hanya mencari pelepas dahaga
Negeri kaya tiada terkira
Mengapa tidak dibina serta
Akhirnya
Menjadi kuli di rumah tetangga
Mereka tidak hina
Mereka orang mulia
Dalam pantun ini, Ustaz Abdul Somad juga menyebut nama Sandiaga dalam salah satu bait.
Sudah lah elok berparas rupa
Hidup bertuah dan beragama
Kalau tuah ada di raga
Pasir digenggam jadi permata
Hati tertawa merasa suka
Baik pemudi serta pemuda
Dari gadis hinggalah janda
Sandiaga tuan bernama
