1 Muharram
Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H Pemuda Bantan Gelar Kompang Massal
Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijrah, pemuda Desa Bantan menggelar kompang massal
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribunbengkalis.com, Muhammad Natsir
TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijrah, pemuda Desa Bantan menggelar kompang massal.
Pemuda Desa Bantan Air kecamatan Bantan Bengkalis memiliki cara sendiri dalam memperingati tahun baru Islam 1440 Hijriah yakni dengan menggelar pelaksanaan kompang masal bersama warga Desa Bantan Air.
Hal ini diungkap Ketua Panitia Kompang Massal Desa Bantan Air, Nasikun kepada Tribunbengkalis.com pada Selasa (11/9/2018).
Baca: Yatim Sejak Kecil, Wanita Cantik Asal Pekanbaru Ini Pernah Jadi Kontestan Putri Indonesia
Baca: Ini Rincian 265 Formasi CPNS yang Dibuka Pemda Pelalawan, Tenaga Guru Terbanyak
Menurut dia kegiatan kompang masal bersama warga desa Bantan Air ini digelar di halaman sekolah MTs dan MA Miftahul Ulum desa Bantan Air kemarin malam.
Kegiatan kompang bersama ini diikuti oleh sebanyak 250 orang warga Bantan Air yang berasal dari beberapa dusun.
"Kita berkumpul bersama memainkan kompang dengan membawakan sejumlah lagu lagu dari pukul 20.00 WIB hingga Pukul 23.30 WIB," ungkap Ketua Panitia.
Menurut dia, kompang masal ini dalam menyambut pergantian tahun hijiriah baru pertama dilaksanakan di Desa Bantan Air.
Baca: Kades Kualu Membantah Tuduhan Meminta Uang Surat Tanah Rp 100 Juta
Baca: PNS Terpidana Korupsi Berharap Ada Keberpihakan Pemerintah
Hal ini dilakukan karena minat masyarakat di sini sangat tinggi dalam bermain kompang.
"Kita lihat kegiatan pertama ini sangat antusias diikuti masyarakat. Kedepan kami berharap akan dijadikan kegiatan rutin dalam menyambut malam satu suro di desa Bantan Air," ungkapnya.
Menurut dia, kegiatan tersebut selain untuk mempererat ikatan silahturahmi, juga upaya bentuk mengembangkan budaya di desa Bantan Air. Yakni budaya kesenian kompang agar tidak hilang dari warisan orang terdahulu.
"Kalau biasanya kita hanya membuat festival ataupun sekedar bermain di dusun masing masing, dengan bermain kompang bersama menguatkan silahturahmi kita, dan bersama sama melestarikan seni budaya," tandasnya. (*)