Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hari Guru

Kesejahteraan Guru Honor di Kampar Belum Layak, Sempena Hari Guru

Kesejahteraan guru honor di Kampar belum layak jika dibandingkan dengan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), sempena Hari Guru Nasional 2018

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Puluhan tenaga honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Korwil Provinsi Riau melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru, Selasa (25/9/2018). (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir). Kesejahteraan Guru Honor di Kampar Belum Layak, Sempena Hari Guru 

Kesejahteraan Guru Honor di Kampar Belum Layak, Sempena Hari Guru

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Kesejahteraan guru honor di Kampar belum layak jika dibandingkan dengan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), sempena Hari Guru Nasional 2018.

Guru di Kampar menyambut Hari Guru Nasional dengan sejumlah persoalan yang dihadapinya, terutama soal kesejahteraan.

Baca: MIRIS! Kepala Sekolah di Kepulauan Meranti Masih Digaji Rendah, Kisah Sedih Sempena Hari Guru

Baca: KISAH Guru di Bengkalis Melewati Jalan Berlumpur, Sempena Hari Guru Nasional

Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kampar mengakui, guru honor masih jauh dari sejahtera.

Sekretaris Disdikpora Kampar, Neneng Suryani yang juga Ketua PGRI Kampar, mengungkapkan, kesejahteraan guru honor masih perlu diperhatikan, terutama Guru Komite.

"Kita tidak bisa tutup mata. Kesejahteraan teman-teman guru honor masih jauh dari kata layak," ungkap Neneng, Sabtu (24/11/2018) malam.

Ia mengatakan, persoalan Guru Komite sebagian terletak pada perekrutannya.

Neneng menjelaskan, perekrutan Guru Komite kurang memperhatikan rasio kebutuhan tenaga pengajar.

Mestinya, rasio didasari jam belajar dan jumlah rombongan belajar.

"Makanya di beberapa kecamatan, gurunya berlebih," ungkapnya.

Baca: 52 Tim Gamers Bersaing Dalam DGCL 2018 Telkomsel di Living World Pekanbaru

Baca: Sudisman, Korban yang Dibakar Hidup-hidup oleh Teman Sendiri Sempat Berpakaian Rapi

Ke depan, kata Neneng, keberadaan Guru Komite mesti dievaluasi. ‎

Meski begitu, ia tidak menampik keberadaan Guru Komite di beberapa sekolah juga sangat berarti seperti di daerah sulit.

"Seperti di (kecamatan) Tapung Hulu dan Kampar Kiri Hulu banyak Guru Komite kita di sana," ujar Neneng.

Ia menambahkan, keberadaan Guru Komite di daerah sulit mesti mendapat perhatian lebih.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved