Dirinya Dipanggil Polisi Soal Pengaturan Skor, Edy Rahmayadi Angkat Bicara!
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi mengaku siap hadir dari panggilan pihak Kepolisian
Dirinya Dipanggil Polisi Soal Pengaturan Skor, Edy Rahmayadi Angkat Bicara!
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi mengaku siap hadir dari panggilan pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan terkait permasalahan yang terjadi tentang mafia bola, Kamis (3/1/2019).
"Jadi begini, polri itu pada pihak salah satu yang akan membantu menertibkan PSSI, salah satunya, jadi kalau PSSI harus memangil siapa pun yang dipanggil, termasuk Anda pun yang dipanggil anda harus hadir itu," katanya.
Edy Rahmayadi juga turut mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian untuk dapat menuntaskan permasalahan yang membuat kiprah sepakbola Indonesia buruk atau jelek dipandang oleh negara lain.
"Yang penting pasti gitu, jadi kita apresiasi sama polisi ini, kalau dari dulu-dulu dilakukan itu, wah PSSI akan bersih begitu," ujarnya.
Apresiasi yang diberikannya kepada pihak Kepolisian, sambungnya, terbilang lambat dilakukan prosesnya. Tetapi dirinya yakin bahwa kegiatan ini pasti akan membawa dampak baik bagi pesepakbolaan di Indonesia.
"Tapi Alhamdulillah lebih baik terlambat dari pada sama sekali tidak," ujarnya.
Baca: Teroris Ali Kalora Mutilasi Warga, Peneliti : Kirim Raider atau Kopassus untuk Memburunya, Selesai
Baca: Mengenal Gaya Sendok : Posisi Bercinta yang Bisa Memuaskan Pasangan Meski Saat Tubuh Lelah
Baca: Penculikan Bocah di Perawang Siak, MS Cekik Sepupunya Sampai Tewas karena Panik Ayub Teriak
Sebelumya, pihak Kepolisan dari Markas Besar (Mabes) telah membuat atau menentukan satuan tugas (satgas) Antimafia Bola, yang akan bertugas langsung memantau atau mengawasi pesepakbolaan di Indonesia.
Untuk diketahui, satgas ini baru terbentuk pada Rabu (12/12/2018) berdasarkan Surat Perintah Kapolri Nomor 3678.
Tim satgas sejauh ini telah memeriksa belasan saksi.
Dalam kasus mafia sepak bola nasional, satgas telah menangkap empat tersangka yakni Priyanto alias Mbah Pri, Anik Yuni Artikasari alias Tika, Tjan Lin Eng alias Johar dan Dwi Riyanto alias Mbah Putih.
Dwi Riyanto, anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, berperan sebagai perantara antara pemesan skor dan wasit yang bisa diajak kompromi dalam praktik pengaturan skor di pertandingan sepak bola.
Baca: Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Seorang Wanita di Padang Bunuh Tetangga dan Rampas Kalung Korban
Baca: Listrik di Putus PLN, Pengunjung Perpustakaan Soeman HS Kegerahan
Baca: Akses ke Danau Toba Terputus, Banjir Lumpur Kembali Terjang Jembatan Kembar Parapat
Keempat tersangka itu dijerat dengan dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan dan atau tindak pidana suap dan atau tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau UU No 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dan atau Pasal 3, 4, 5, UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU pada pemberitaan Kompas.com, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyampaikan tanggapan singkat atas penangkapan terhadap salah satu pengurusnya oleh polisi pada Kamis (27/12/2018).
Menurut Joko, pihaknya menghormati proses hukum yang tengah berjalan.
"Kita hormati dan ikuti proses hukumnya," kata Joko saat dihubungi Kompas.com.
Baca: Lihat Ayahnya Bertengkar dengan Kepala Desa, 2 Remaja di Nias Kejar Pakai Parang, Lalu Menghujamnya!
Baca: Penculikan Bocah di Perawang Siak, MS Cekik Sepupunya Sampai Tewas karena Panik Ayub Teriak
Baca: 15 Smartphone dengan Radiasi Tertinggi, Termasuk Punya Kamu Nggak?
