Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tenas Effendy Tutup Usia

Tenas Effendy Selalu Curahkan Perhatian Pada Kebudayaan Melayu

Salah satu petuah Melayu yang selalu diingat orang adalah buku Tunjuk Ajar Melayu

Penulis: Sesri | Editor: Sesri

Pada tahun 1968, Tenas memulai aktivitas penelitiannya dengan berbagai macam objek penelitian. Objek pertama yang diteliti adalah masyarakat suku asli (Petalangan).

Selain itu, Tenas juga mulai melakukan berbagai kajian tentang beragam kebudayaan lain. Ia menghabiskan waktunya dalam melakukan kajian di hampir seluruh pelosok Riau dan Kepulauan Riau, masuk kampung yang satu ke kampung yang lain.

Bertemu dengan banyak masyarakat asli dan tempat-tempat bersejarah yang sudah punah. Tenas menghimpun pantun, ungkapan, peribahasa, perumpamaan, gurindam, bidal, ibarat, nyayian panjang sampai kepada seni bina arsitektur bangunan-bangunan tradisional.

Penyingkatan nama dari Tengku Nasaruddin Effendy menjadi Tenas Effendy pada tahun 1957, membawa manfaat baginya dalam perjalanannya melakukan penelitian ke daerah-daerah pada berbagai kalangan masyarakat tradisional.

Hal ini disebabkan jika masyarakat mengetahui bahwa peneliti itu adalah seorang Tengku, maka akan ada semacam jarak. Hasil-hasil penelitian ini terutama yang berkenaan dengan sastra lisan direkamnya dalam bentuk kaset yang terkumpul lebih kurang 1.500 rekaman.

Dari perjalanan panjangnya berkecimpung dengan kajian kebudayaan dan aktivitasnya dalam menulis, Tenas berhasil mengumpulkan lebih kurang 20.000 ungkapan, 10.000 pantun dan tulisan-tulisan lain mengenai kebudayaan Melayu.

Kepiawaiannya dalam menulis dan pengetahuannya yang mendalam tentang kebudayaan menarik minat banyak institusi untuk berbagi pemikiran dalam berbagai seminar, simposium, dan lokakarya, mulai dari Malaysia, Singapura, Brunei sampai ke Belanda. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved