Resep Viagra untuk Pasien, Kurangi Penyebaran Malaria

TRIBUNPEKANBARU.COM - Resep Viagra untuk pasien malaria ternyata dapat membantu membendung penyebaran penyakit yang sangat menular itu.

Para ahli di lapangan percaya 'penemuan menakjubkan' bisa menghasilkan pengobatan baru untuk mengurangi penyebaran dalam populasi manusia.

Seperti dilansir Daily Mail, sebuah studi baru menemukan bahwa sangat mungkin untuk mencegah penularan parasit malaria dari manusia ke nyamuk, sehingga mencegah penyebaran lebih lanjut .

Kuncinya, adalah kekuatan untuk 'mengeraskan' atau 'membuat kaku' oleh Viagra.

Dengan menggunakan obat disfungsi ereksi untuk mengubah bentuk sel parasit yang memicu penyakit, kekuatan limpa untuk menyaring virus keluar dari darah jadi meningkat.

Menghilangkan parasit dari darah berarti dapat mencegah penyebaran. Sebab, juga akan mengurangi jumlah nyamuk yang dapat membawa penyakit tersebut.

Seperti dilansir Daily Mail, plasmodium falciparum, memiliki siklus perkembangan yang kompleks. Sebagian selesai pada manusia dan sebagian dalam tubuh nyamuk .

Ketika pada manusia, parasit mendiami sel darah merah dalam bentuk aseksual. Sel darah ini pecah dan beberapa parasit terus menginfeksi dan memecahkan lebih banyak sel lainnya. Inilah yang menyebabkan gejala malaria.

Sementara itu, yang lain kembali masuk ke sel darah merah untuk berkembang ke bentuk seksual jantan dan betina, yang dikenal sebagai gametosit. Gametosit ini merusak sel-sel darah menjadi bentuk sabit, yang diam-diam melewati filter darah limpa itu.

Ketika parasit cukup dewasa, mereka kemudian bebas beredar dalam darah dan dapat kembali ke tubuh nyamuk saat nyamuk menggigit manusia yang terinfeksi.

Profesor David Baker dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa menghambat enzim phosphodiesterase malaria, atau menghapus gen yang mengkodekannya, dapat mengganggu pertumbuhan parasit malaria.

"Dalam studi baru, kami menunjukkan bahwa Viagra, obat yang terbukti aman pada manusia, dapat membuat bentuk seksual parasit malaria (jantan dan betina) menjadi kaku. Hal ini menyebabkan mereka tidak aktif dalam limpa sehingga mencegah penularan bentuk seksual parasit malaria tersebut kembali ke nyamuk," katanya seperti dilansir Daily Mail.

Ia menambahkan, ini adalah bukti menarik yang memberi harapan bahwa obat baru dapat dikembangkan, yang secara khusus menargetkan enzim phosphodiesterase parasit malaria dan memblokir transmisi malaria. '