Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembakaran Masjid di Papua, JK Minta Warga Tahan Diri

Wapres menyesalkan pembakaran kios, rumah dan mushala di Papua. Ia meminta masyarakat menahan diri dan tak terlibat konflik.

Editor:
TRIBUNNEWS.COM

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan terjadinya insiden pembakaran kios, rumah, dan sebuah Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara oleh massa di Distrik Kaburaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015) pagi. Wapres meminta masyarakat menahan diri dan tidak terlibat konflik satu sama lain.

"Saya yakin, kepolisian dan pemerintahan setempat bisa menyelesaikan ini dengan baik," ujar Kalla di Istana Wapres, Jumat.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan adanya insiden pembakaran Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara itu. Badrodin tidak menjelaskan secara rinci soal insiden tersebut. Ia memastikan dampak insiden itu tidak meluas ke daerah lain.

"Ada sedikit masalah di sana yang diakibatkan oleh masalah speaker. Tidak membesar ke mana-mana, ya. Hanya di satu titik saja," ujar Badrodin di Istana Wapres, Jumat siang.

Badrodin juga memastikan tidak memerlukan penambahan kekuatan personel keamanan untuk mengatasi insiden tersebut. Personel dari Polda Papua sudah cukup meredam situasi.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, dari laporan yang diperoleh dari Kepala Polres Tolikara, insiden itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIT.

Saat itu, ratusan warga tiba-tiba berdatangan dari berbagai arah dan melempari Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara. Tak lama berselang, massa lalu membakar masjid dan beberapa rumah serta kios yang ada di sekitarnya.

Ratusan umat Muslim di Karubaga yang sedang melaksanakan shalat Id di Lapangan Koramil Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa.

Puluhan aparat gabungan kepolisian dibantu TNI membubarkan massa dengan melepas tembakan ke udara. Melihat kedatangan aparat, massa lalu mundur, tetapi terlihat masih berkumpul di beberapa tempat.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved