Bocah Pengungsi Syria yang Dipukul Itu Diberi Liburan di Hotel Mewah
Kisah bocah pengungsi. Ayah tak ada pekerjaan, ibu menderita sakit jantung. Demi menyambung hidup keluarga, Ahmed turun tangan membantu cari nafkah.
"Saya hanya menjual tisu. Ketika saya akan menjual sebungkus pada seorang perempuan, mereka menarik saya untuk menjauh dan memukul saya," katanya Ahmed pada Hurriyet Daily setelah peristiwa.
Manajer restoran menampar dan terus memukuli dengan tangannya yang kekar walaupun orang-orang sekitar mencoba menghentikan. Tubuh Ahmed terjerembab ke lantai dan tisu dagangannya berserakan keluar dari kantong plastik hitam.
Peristiwa ini terjadi di sebuah jalan wilayah Basmane Square di Kota Izmir.
Menurut laporan media dan saksi mata, bocah itu diselamatkan oleh orang-orang sekeliling dan orang-orang Syria yang kebetulan berada di dekat tempat itu. Ahmed tampak trauma dan terus menangis, terlebih karena tidak bisa berbahasa Turki.
Ia sempat tak mau didekati siapapun, kecuali dia tahu orang itu menolongnya. Bocah itu lalu pergi begitu saja. Namun sebelumnya, beberapa orang yang berada di tempat itu sempat mengabadikan kejadian tersebut dengan kamera ponsel.
Foto Ahmed yang menangis sambil mengusap mata, hidung berdarah, memegang tisu dan tanpa alas kaki menimbulkan kehebohan masyarakat setelah diunggah ke media sosial.

Masyarakat dan netizen bereaksi marah atas kekerasan terhadap anak kecil. Hal itu pun diketahui Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, yang memerintahkan pemimpin Justice and Development Party (Partai Keadilan dan Pembangunan) yang berkuasa melacak keberadaan bocah itu untuk membantu keluarga Ahmed.
Setelah dua hari pencarian, polisi menemukan anak dan ibunya sehingga mereka bisa mulai tindakan hukum. Departemen Kepolisian İzmir membuka kasus terhadap Adnan Peyi, manajer restoran yang dituduh memukul Ahmed.
Sang ibu, Gusun Abeyd, ternyata baru mengetahui kejadian setelah polisi datang. Namun ia mengatakan tidak akan melayangkan tuntutan karena ia sudah sangat berterimakasih dengan kerelaan masyarakat Turki yang bersedia menampung pengungsi.
"Kami sangat senang dengan Turki. Tuhan memberkati kalian. Saya tidak melayangkan tuntutan karena insiden ini. Saya percaya tuhan yang akan menghukum mereka yang memukul putra saya," katanya dikutip Hurriyet Daily News.
Ia mengatakan kejadian itu telah mengubah hidup mereka dan berterima kasih pada Presiden serta Perdana Meteri Turki atas hadiah liburan pertama yang mereka dapatkan.
"Kami tidak pernah mendapatkan liburan di tempat (hotel mewah) seperti ini... Anak-anak saya sangat gembira. Ini menghilangkan penderitaan akibat perang," katanya.
Seorang pengurus Justice and Development Party mengatakan akan memastikan Gusun mendapatkan pengobatan untuk penyakit jantungnya. Kelima anaknya juga akan disekolahkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ahmed_bocah_pengungsi_syria_dipukul_manajer_restoran_turki_2_20150729_104118.jpg)