Dituding Banyak Kejanggalan, Panitia Pilkades Kota Garo Sebut Itu Bohong
Ketua Panitia Syukri mengklarifikasi satu per satu tudingan Hidayat yang kalah dalam Pilkades
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
Laporan Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Tudingan Calon Kepala Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Hidayat yang menyebut banyak kejanggalan selama dilaksanakannya tahapan Pemilihan Kepala Desa, ditepis oleh Panitia Pilkades. Panitia balik menuding bahwa Hidayat berbohong dalam laporan keberatannya terhadap hasil Pemungutan Suara yang digelar, Rabu (11/11/2015) lalu.
Ketua Panitia Syukri mengklarifikasi satu per satu tudingan Hidayat yang kalah dalam Pilkades. Seperti diketahui, Ilyas Sayang menempati posisi peraih suara terbanyak pada Pilkades di Ibu Kecamatan Tapung Hilir tersebut.
"Seluruh tuduhan yang disampaikan saudara Hidayat cs (tim pemenangan) tentang Ketua Panitia dan anggota adalah fitnah dan bohong belaka," tegas Syukri dalam keterangan persnya via pesan singkat yang diterima tribunpekanbaru.com, Selasa (24/11/2015).
Syukri menjelaskan, berita Acara hasil pemungutan suara telah disetujui semua pihak termasuk Hidayat sendiri. Ia tidak menampik adanya undangan memilih tanpa stempel panitia beredar saat Pemungutan Suara.
"Seluruh undangan sudah distempel panitia. Dari 6.402 undangan, cuma 1 yang bisa dibuktikan oleh Hidayat cs," tandas Syukri. Sedangkan ihwal pemilih yang tidak memiliki undangan memilih, kata dia, semua Calon Kades telah setuju dengan hanya menunjukkan KTP atau KK kepada petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi. Persetujuan itu dibuktikan dengan Berita Acara.
Ia menilai, Hidayat tidak paham membedakan penggelembungan suara dengan sisa surat suara yang tidak terpakai.
Terkait kejanggalan dalam tahapan sebelum Pemungutan Suara, Syukri mengakui, panitia tidak melakukan tes pembacaan Alquran terhadap calon Kades. Menurut dia, semua calon Kades sudah bisa membaca Kitab Suci Islam tersebut. "Panitia sudah menanyakan beberapa calon. Maka dianggap tidak perlu diadakan tes," katanya.
Menurut Syukri, Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Sementara (DPS) sebenarnya juga tidak laik dipersoalkan. Pasalnya, kata dia, daftar pemilih telah sama-sama diperiksa dan diteken oleh semua kandidat. Termasuk Hidayat.
Syukri menyatakan, Hidayat melakukan fitnah dan provokatif dengan menuding Panitia tidak profesional. Justru, kata dia, Hidayat lah yang tidak profesional dan tidak siap kalah.