Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengungkapan Kecurangan oleh Mantan Relawan dan Bantahan 'Teman Ahok'

Ada lima mantan relawan Teman Ahok yang memberikan testimoni, yakni Paulus Romindi, Richard Sukarno, Dody

Editor:
TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Massa dari Teman Ahok mengumpulkan dukungan melalui petisi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/3/2015). Kegiatan yang mengusung tema #GueAhok tersebut menggalang dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta yang sedang menghadapi pertentangan dengan DPRD Jakarta terkait dana APBD. 

Paulus misalnya. Saat ditanya mengenai pernah tidaknya melakukan pengoplosan KTP, Paulus mengaku tidak pernah.

"Kalau saya pribadi, enggak ya. Omongan-omongan di bawah," kata Paulus.

Menurut pegawai swasta itu, pengoplosan KTP diketahui setelah masa kontraknya habis. Informasi itu diketahui dari kaki-kaki atau bawahan Paulus.

"Semua informasi diketahui setelah selesai. Saya kan bulan Mei. Gue kan taunya riil. Tapi kan punya kaki-kaki di bawah. 'Lo tau enggak Bang? Itu KTP bodong. Orang gue tiga kali nyetor. Lo kena gak Bang? Lolos' Yaudah selamet," ungkap Paulus.

Sementara itu, Nurun juga enggan mengaku bahwa ikut melakukan praktik curang. Menurut Nurun, praktik itu dilakukan oleh teman-temannya.

"Kalau saya enggak lakuin itu. Temen-temen yang lakuin," ungkap Nurun.

Demikian juga dengan Dhella Noviyanti. Wanita yang merupakan anak dari Richard Sukarno itu mengaku tidak melakukan praktik curang.

Menurut Dhella, pengumpulan KTP dilakukan oleh Richard. Ia mengaku hanya pernah ditegur lewat pesan singkat dari Teman Ahok di tingkat pusat karena ada KTP ganda.

"Kalau misalnya ada yang ganda di-SMS," kata Dhella.

Dody pun awalnya demikian. Saat ditanya, Dody tampak ragu. Ia pun mengaku tak pernah barter.

"Kalau barter KTP enggak barter. Intinya kami cari KTP, tapi teman-teman yang lain kan juga cari KTP. Setelah saya kasih teman-teman lain KTP dan saya juga minta. Ternyata KTP itu sudah disetor ke sana," kata Dody.

Namun, setelah dicecar pertanyaan, Dody mengaku pernah meminta KTP ke PJ Posko lainnya.

Ia kemudian berkilah kalau tahu KTP yang diminta itu sudah pernah disetor ke Posko Pusat Teman Ahok.

"Saya enggak tahu kalau sudah terbang ke sana, ke Pejaten. Semua PJ di Pejaten tidak ada yang riil," ungkap Dody.

Nasib Dody pun tragis. Ia dipecat karena ketahuan banyak data yang tak valid. Richard pun bernasib demikian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved