Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Remaja Korban Luka Bakar di Brisbane Tuntut Rp 60 M

Jillian Barrett dari Kantor Pengacara Maurice Blackburn Lawyers mengatakan seorang wanita, yang menyewa rumah

Editor:
HEMEDIA
Baterai meledak dan membakar karpet. Tangan Katy Emslie mengalami luka bakar karena berusaha memadamkannya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang remaja pria di Brisbane yang menderita luka bakar serius yang dideritanya dalam sebuah pesta yang disebut tidak ada yang mengawasi, sekarang mengajukan gugatan senilai $ 6 juta (sekitar Rp 60 miliar).

Richards adalah orang kedua yang mengajukan gugatan setelah sebelumnya, Paris Turkington juga melakukan hal serupa, yang bulan lalu mengajukan tuntutan $ 11,8 juta (sekitar Rp 120 miliar).

Matthew Richards dan Paris Turkington mengalami luka bakar setelah seorang remaja lainya menyiramkan bahan kimia ke api di sebuah rumah di Toowoomba di Brisbane di tahun 2013.

Jillian Barrett dari Kantor Pengacara Maurice Blackburn Lawyers mengatakan seorang wanita, yang menyewa rumah dimana pesta diadakan, tidak melakukan pengawasan terhadap jalannya pesta.

Namun, walau nama wanita itu disebutkan di dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, gugatan diajukan terhadap perusahaan asuransi yang digunakan oleh wanita tadi.

"Banyak orang yang tidak menyadari bahwa asuransi untuk rumah dan isinya tidak sekedar mencakup apa yang kita miliki." kata Barrett.

"Asuransi itu juga melindungi orang yang anda undang ke rumah anda, karena apa yang terjadi di dalam properti anda adalah tanggung jawab anda."

"Dia tidak akan sembuh total dari luka bakar yang dialaminya. Dia masih menderita rasa sakit yang parah... dia akan memerlukan bantuan, perawatan, dan pengobatan."

Matthew Richards harus dirawat selama 36 hari di rumah sakit, menjalani operasi 11 hari dan ikut latihan fisio tiga hari seminggu selama dua tahun.

Kulitnya tidak lagi elastis, dan dia tidak memiliki kelenjar keringat, yang berarti suhu tubuhnya bisa meningkat dengan cepat.

Sebelumnya masa depannya sangat menjanjikan, dan masuk dalam kelas percepatan di sekolah, yang akan memberikannya akses langsung ke universitas.
Dia semula ingin menjadi fisioterapis, namun sekarang Richard bekerja di sebuah pub. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved