Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hendak Dikubur Hidup-hidup, Bayi Empat Hari Diselamatkan Sopir Bajaj

Polisi mengatakan pelaku diduga adalah orang sewaan orangtua si bayi.

Penulis: Ariestia | Editor: Ariestia
Times of India
Seorang bayi perempuan berumur empat hari di distrik Ballari, India gagal dari upaya pembunuhan dengan cara dikubur hidup-hidup. Sebelum pelakunya selesai melakukan perbuatan keji itu, korban diselamatkan oleh seorang pengemudi autorickshaw, Minggu malam (11/9/2016) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang bayi perempuan berumur empat hari di distrik Ballari, India selamat dari upaya pembunuhan dengan cara dikubur hidup-hidup.

Sebelum pelakunya sempat melakukan perbuatan keji itu, korban diselamatkan oleh seorang pengemudi autorickshaw atau bajaj, Minggu malam (11/9/2016)

Dilaporkan Times of India, polisi mengatakan pelaku diduga adalah orang sewaan orangtua si bayi. Sebab bayi itu lahir tidak sesuai keinginan.

Menurut polisi, orangtua bayi merasa kesal anaknya yang lahir perempuan. Oleh sebab itu mereka menyewa seorang pria untuk mengubur bayi itu hidup-hidup.

Pria suruhan memasukkan bayi malang dalam keranjang tertutup. Ia menyewa autobajaj untuk membawa bayi ke pemakaman Hospet.

Pada sopir bajaj, dia menyebutkan bayi itu sudah meninggal waktu lahir. Bahkan mengatakan punya semua dokumentasi untuk penguburan.

Sopir bajaj, Ramesh Hosa Amaravati awalnya tidak curiga. Kecurigaannya baru muncul ketika bayi itu hampir dibuang di sebuah kanal saat dalam perjalanan ke pemakaman.

"Saya cela perbuatannya. Sekitar 100 meter dekat kuburan, saya mendengar bayi menangis. Kaget dan terkejut, saya menghentikan kendaraan," kata Ramesh.

Pelaku mencoba menahan tangisan bayi. Ramesh mencium sesuatu yang tidak beres.

"Ketika dia menolak untuk menunjukkan wajah bayi, saya menyambar keranjang dari dia. Bayi itu masih hidup, sehat. Saya menelepon teman-teman untuk membantu. Pria itu mengakui kejahatannya. Dia menyebutkan alamat rumah sakit tempat dia mengambil bayi itu," kata Ramesh.

Ramesh dan teman-temannya membawa kembali bayi itu ke rumah sakit dan mengajukan laporan ke kantor polisi Rural Hospet. Sementara itu, pelaku cepat mengambil langkah melarikan diri.

Bayi itu sekarang dirawat Komite Perlindungan Anak. "Kami sedang mencari orang tua bayi. Tidak ada catatan alamat lengkap mereka di rumah sakit, selain hanya menyebutkan Desa Ginigera di Distrik Koppal," sebut Mohammad Sawar, petugas perlindungan anak Distrik Ballari.

Kasus itu sedang diselidiki.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved