Pangdam I BB, Danrem 031/Wirabima dan Gubernur Riau Beradu Pantun. Siapa Pemenangnya
Seperti kebiasaan adat melayu, pantun menjadi bagian akhir sebagai penutup. Maka Danrem pun membacakan dua bait pantun.
Penulis: Budi Rahmat | Editor: M Iqbal
Lagi-lagi nama Kapolda disebut agar menilai pantun yang akan dibacakannya.
Bedanya Gubernur sama sekali tidak membawa kertas atau teks yang akan dibacakan.
Gubenur Riau sukses meski ada bait yang terdengar kurang singkron.
Orang yang mendengar tertawa memberikan aplaus.
"Saya tidak sempat catat. Jadi saya langsung sampaikan. Pak Kapolda nanti juga bisa menilai," ujar Gubernur.
Kapolda pun terlihat tersenyum dan menujukkan apresiasinya dengan tepuk tangan.
Sampailah giliran Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Lodewyk Pusung memberikan sambutan.
Memegang handphone dengan tangan kiri, Pangdam memberikan sambutan.
Tibalah pula pada bagian penutup.
Ibarat sebuah pertandingan, maka pantun yang dibacakan Pangdam akan menentukan siapakah yang paling jago.
Alih-alih memberikan pantun yang sempurna dengan kalimat yang berakhiran sama, pantun Pangdam justru lebih terdengar seperti kalimat yang berisi harapan.
Maka tawa seluruh yang hadir dilapangan pun pecah.
Pangdam sendiri sadar jika pantun yang dibacakannya sama sekali tidak nyambung.
Itu pulalah caranya Pangdam kemudian menghibur orang-orang disekitar.
"Ya, kalau tak nyambung nanti ibu-ibu dan bapak sambung-sambunglah sendiri ya," ujar Pangdam tersenyum kecil dan disambut gelak tawa termasuk juri dadakan, Kapolda Riau.
Akhir adu pantun tidak ada pemenang.
Ketiga pejabat tersebut malah menjadikan suasana cair dengan cara mereka masing-masing. (*)
