Apa Saja yang Dipergoki Wartawan BBC di Desa-desa Rohingya yang Terbakar?
Sebagian besar perjalanan di wilayah dataran rendah Myanmar ini dilakukan melalui labirin kali dan sungai di atas perahu-perahu yang penuh sesak.
Di sekolah itu kami didampingi polisi bersenjata dan beberapa pejabat. Bisakah orang-orang di situ berbicara secara bebas? Seorang pria mulai menceritakan bagaimana tentara menembaki desanya, dan dia segera dikoreksi oleh tetangga.
Seorang perempuan dengan blus berenda oranye dan longyi (kain tradisional Burma) berwarna abu-abu dan ungu muda yang ketara, sangat bersemangat menceritakan kekerasan yang dilakukan orang-orang Muslim.
Kami kemudian dibawa ke sebuah kuil Buddha, tempat seorang biksu menggambarkan orang-orang Muslim membakar rumah mereka sendiri, di dekat tempat itu. Kami diberi foto-foto yang menggambarkan mereka tertangkap basah melakukan aksi itiu. Semuanya tampak aneh.
Di foto itu tampak sejumlah pria dengan topi haji putih berpose saat mereka membakar atap rumah yang terbuat dari rumbia. Beberapa perempuan mengenakan sesuatu yang tampak seperti taplak meja berenda di atas kepala mereka melambaikan pedang dan parang dengan melodramatis.
Kemudian saya mengetahui bahwa salah satu perempuan itu sebenarnya adalah perempuan Hindu dari sekolah tersebut yang tampak bersemangat, dan saya melihat bahwa salah satu dari pria yang tampak di foto itu juga hadir di antara orang-orang Hindu yang mengungsi.
Mereka membuat foto-foto palsu agar terlihat seolah-olah kelompok Muslimlah yang melakukan pembakaran.
Kami berkesempatan temu wicara dengan Kolonel Phone Tint, pejabat keamanan perbatasan setempat.
Dia menggambarkan bagaimana teroris Bengali, demikian mereka menyebut kaum militan Tentara Penyelamatan Rohingya Arakan (Arakan Rohingya Salvation Army, ARSA) telah menguasai desa-desa Rohingya, dan memaksa mereka untuk menyediakan satu orang per rumah tangga sebagai militan.
Yang tak mematuhi, rumahnya akan dibakar, katanya. Dia menuduh militan ARSA menanam ranjau darat dan menghancurkan tiga jembatan.
Saya bertanya apakah dia mengatakan bahwa semua desa yang terbakar yang berjumlah puluhan itu dihancurkan oleh militan. Dia menegaskan bahwa itulah posisi pemerintah.
Menanggapi sebuah pertanyaan tentang kekejaman militer, dia menepiskannya. "Mana buktinya?" tanyanya.
"Lihatlah perempuan-perempuan itu," yang dimaksudnya adalah perempuan pengungsi Rohingya: "siapa yang membuat klaim ini - siapa memangnya yang mau memperkosa mereka?"
Sejumlah warga Muslim yang dapat kami temui di Maungdaw, kebanyakan terlalu takut untuk berbicara di depan kamera.
Saat bisa lolos dari para petugas yang menguntit, kami berhasil berbicara dengan beberapa orang yang mengatakan betapa beratnya hidup mereka: tidak diizinkan meninggalkan lingkungan mereka oleh pasukan keamanan, betapa mreka kekurangan pangan, dan betapa mereka dicekam ketakutan.
Seorang pemuda mengatakan bahwa mereka ingin melarikan diri ke Bangladesh, namun para pemimpin mereka telah menandatangani sebuah kesepakatan dengan pihak berwenang untuk tetap tinggal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/desa-rohingya-myanmar-dibakar_20170913_122742.jpg)