Sekolah Terendam Banjir, Puluhan Siswa di Rumbai Terpaksa Ujian Di Mesjid
Setidaknya ada 65 siswa di sekolah ini yang terpaksa mengungsi untuk menggelar ujian semester akibat gedung sekolah terendam banjir.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Dampak banjir yang melanda sebagian wilayah di Pekanbaru semakin meluas.
Tidak hanya menggangu aktivitas dan kesehatan masyarakat, namun dampak banjir juga menggangu aktifitas belajar mengajar di sekolah.
Seperti yang terpantau di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ummi Fatimah, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai.
Setidaknya ada 65 siswa di sekolah ini yang terpaksa mengungsi untuk menggelar ujian semester akibat gedung sekolah terendam banjir.
Hingga saat ini puluhan siswa MTs Ummi Fatimah masih mengungsi untuk ujian.
"Sudah lima hari ini anak-anak ujian di Masjid. Ruang kelas tidak bisa dipakai karena masih terendam banjir. Hari ini sudah agak surut tapi masih belum bisa ditempati," kata Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ummi Fatimah, Sri Handayani saat dihubingi Tribun, Jumat (8/12/2017) seraya menyebut jarak sekolah dengan masjid tempat ujian sekitar 1 kilometer.
Baca: Begini Cara Menyampaikan Kabar pada Anak Kecil Bahwa Ibunya Telah Meninggal Dunia
Seperti diketahui, ada sekitar 1.931 jiwa saat ini tinggal di pengungsian.
Mereka mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang didirikan oleh DPKP dan Dinas Sosial Kota Pekanbaru.
Sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru, terutama yang berlokasi di bantaran Sungai Siak dalam sepekan terakhir terendam banjir atau akibat air pasang.
Kepala Seksi Evakuasi dan Penyelamatan BPBD Damkar Pekanbaru, Ibas Sembiring, Selasa (5/11/2017) mengungkapkan, banjir tersebut merupakan siklus tahunan.
Ibas menegaskan, banjir 2017 ini merupakan yang paling besar, yang biasanya terjadi dengan siklus lima tahun sekali.
Mayoritas korban yang mengungsi akibat banjir adalah warga yang bermukim di Perumahan Witayu, Jalan Nelayan Ujung, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai.
Banjir di perumahan itu dinilai yang paling parah dibanding lokasi lainnya di Pekanbaru dengan ketinggian hampir mencapai satu meter.
Baca: Mau Tahu Jumlah Pesakitan Korupsi dan Kalangan Apa Saja? Ini Dia Jawaban Kejati Riau
"Di Perumahan Witayu dan sekitarnya ada sekitar 375 rumah yang terendam banjir. Sekarang mereka mengungsi di tenda-tenda yang telah kita siapkan,"ujarnya.
Selain di perumahan Witayu, banjir akibat luapan air Sungai Siak tersebut juga turut merendam sejumlah pemukiman lainnya seperti Kelurahan Air Hitam, Jalan Riau Ujung, Kecamatan Tampan.
Sedikitnya 15 rumah atau 80 jiwa terendam banjir di lokasi tersebut. Sementara di Jalan Bambu Kuning terdata sekitar 120 kepala keluarga atau 431 jiwa terdampak banjir akibat luapan Sungai Kampar.
Sebelumnya, Dinas Sosial Kota Pekanbaru mencatat sekitar 3.567 Kepala Keluarga (KK) atau 10.887 warga Pekanbaru terdampak banjir.
Banjir sendiri terjadi sejak Jumat awal Desember ini.
Baca: Fredrich Yunadi Juga Mundur Jadi Pengacara Setya Novanto
Mayoritas pemukiman warga yang terendam banjir berlokasi di bantaran Sungai Siak dan sejumlah anak sungai di Kota tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, ia mengatakan Dinas Sosial Pekanbaru telah mendirikan 12 tenda pengungsian pada titik-titik banjir tersebut.
Selain itu, pihaknya juga turut menyalurkan sembilan bahan pokok serta mendirikan dapur-dapur darurat.(*)
