Telah Lakukan Olah TKP, Polisi Cari Penyebar Video Penganiayaan Vicki
Keterangan dari penyebar video diperlukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Kepolisian Resor Kampar masih melakukan penyelidikan terkait penganiayaan yang menewaskan Wahyu Fikranda.
Sejumlah saksi akan diperiksa untuk mengungkap pelaku penganiayaan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kampar, AKP. Fajri mengungkapkan, pihaknya masih menginventarisir orang yang akan dimintai keterangan.
Pihaknya juga sedang mencari pengedar video penganiayaan Vicki, sapaan akrab Almarhum Wahyu Fikranda.
Keterangan dari penyebar video diperlukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.
"Kita sedang mengumpulkan informasi," kata Fajri, Senin (18/12/2017).
Informasi dari masyarakat, kata dia, sangat diperlukan.
Fajri mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Keluarga Wahyu Fikranda alias Vicki belakangan mengetahui sepeda motor yang dibakar massa di Jalur II Highway Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang Dusun II Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, Sabtu (16/12/2017) malam lalu.
Eli, bibi almarhum Vicki, memastikan sepeda motor itu adalah Yamaha Mio 125 cc.
Sepeda motor itu baru dua bulan dibeli ibu Vicki.
"Dari polisi bilang, motor itu Mio. Jadi benar yang dibawa almarhum," kata Eli, Senin (18/12/2017).
Menurut Eli, keluarga telah sepakat melaporkan penganiayaan yang menewaskan pria 20 tahun itu ke kepolisian.
Baca: 10 Fakta Mengejutkan Tewasnya Pemuda yang Diteriaki Begal, No 9 Seolah Sebuah Isyarat
Keluarga berencana melapor secara resmi ke Kepolisian Resor Kampar, Selasa (19/12/2017).
Eli menuturkan, keluarga, terutama orang tua, tidak terima kejadian tragis menimpa Vicki.
Apalagi, kata dia, Vicki tidak sedang melakukan aksi kejahatan saat dihakimi warga.
"Orang tua manapun nggak akan terima," kata Eli yang mengaku keluarga telah meminta saran dari berbagai pihak terkait kelanjutan nasib almarhum Vicki di dalam hukum.
Penjelasan yang diterima keluarga dari pihak kepolisian, tak ditemukan barang bukti petunjuk di lokasi bahwa Vicki akan melakukan aksi kejahatan.
Seperti senjata tajam maupun alat lain.
Wahyu Fikranda tewas di tangan massa yang menganiayanya.
Ia dihakimi warga karena dituduh begal.
Padahal ia tidak membegal seperti yang dituduhkan warga.
Kepala Kepolisian Sektor Tambang, AKP Jambi Lumban Toruan menjelaskan tingkah Viki--sapaan akrab korban-- sehingga dituduh begal.
Polsek Tambang mengumpulkan informasi dari lokasi dimana Viki dikeroyok sampai akhirnya tewas, Sabtu (16/11/2017) malam.
Baca: Tewas Dikeroyok Setelah Diteriaki Begal, Keluarga Sepakat Laporkan Penganiayaan ke Polisi
"Warga sedang ronda dan melihat seorang pria berhenti dengan sepeda motor di dalam semak-semak yang gelap," kata AKP Jambi, Minggu (17/12/2017).
Masyarakat yang ronda tadi, menghampiri Viki. Lalu bertanya sedang apa di tempat itu.
Viki menjawab dirinya sedang menunggu teman.
"Nada bicara gugup dan ketakutan," kata Jambi.
Warga mulai curiga karena saat ditanyai, menurut Kapolsek, Viki selalu mengalihkan pembicaraan.
Hingga akhirnya pria 20 tahun itu dituduh begal yang sering beraksi di daerah tersebut.
Jambi menjelaskan, Viki sempat mencoba lari dari warga setelah terpojok. Warga mengejar dan berhasil menangkap.
Teriakan, "begal!" pun kian kuat. Akhirnya Viki menjadi bulan-bulanan warga.
"Korban (Viki) mengalami luka serius di bagian muka dan kepala," kata Jambi.
Bukan hanya itu, sepeda motor yang dikendarai Viki malam itu pun ikut menjadi sasaran amukan warga. Motor itu dibakar.
Viki dievakuasi dari kerumunan warga oleh personel Patroli Jalan Raya dari Kepolisian Daerah Riau.
Kemudian dibawa ke Markas Polsek Tambang.
Viki sempat dibawa ke Puskesmas Tambang karena luka serius dialaminya.
Namun terpaksa dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau.
Baca: Begini Polah Viki Sehingga Dituduh Begal, Sepeda Motornya Dibakar dan Tewas Dihajar Warga
Viki yang malam itu didampingi anggota Polsek Tambang, dibawa dengan Ambulans Puskesmas Tambang.
Namun sesampainya di RS Bhayangkara, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.
Wahyu Fikranda tergolong aktif di media sosial.
Terlihat dari akun Facebook miliknya "Vicki Randa Jasri".
Bahkan masih memposting foto beberapa jam sebelum almarhum menjadi korban amukan massa, Sabtu (16/12/2017).
Ia memposting fotonya bersama seorang perempuan yang tak lain adalah adiknya pada pukul 14.13 WIB. "???", demikian tulisan dalam statusnya.
Pada malam sehari sebelumnya, ia menuliskan, "Alhamudillah ya rabb..".
Namun yang menarik, Vicki membuat tulisan di dinding Facebook miliknya pada 5 Desember 2017.
Tulisan ini diposting di Batam, Kepulauan Riau.
Dalam tulisan itu, ia meminta maaf kepada teman-temannya dan ingin berubah menjadi pria yang baik.
Berikut isi tulisan itu :
"Saya minta maaf kepada semua teman2 yg dikenal maupun yg tidak dikenal.. Yg pernah saya sakiti dengan unsur sengaja maupun yg tidak di sengaja.. Saya ingin merubah jalan hidup saya yg buruk untuk jadi yg lbh baik.. Tidak ada manusia yg tak pernah melakukan kesalahan.. Semua manusia pasti pernah khilaf dan pernah jalani masa suram.. Dan tiada manusia itu yg sempurna.. Jadi saya mohon dari hati paling dalam buat teman2 untuk memaafkan saya.."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/jenazah-vicki-saat-tiba-di-rumah-duka_20171218_092922.jpg)