BBKSDA Riau Pancing Harimau Pemangsa Manusia di Inhil Pakai Kambing Jantan

Hingga akhirnya pada Bulan Desember 2017 terbitlah surat rekomendasi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) untuk langkah pengamanan harimau dievakuasi ke lokasi kawasan konservasi terdekat yang jauh dari aktifitas manusia.

Baca: Karyawan Tewas Diterkam Harimau, Perusahaan Pastikan Keluarga Dapatkan Hak Korban

Baca: Modus Baru Penyelundupan Ponsel, Manfaatkan Kapal Penumpang dari Batam

Rencananya, jadwal tim untuk menangani Harimau akan dilakukan tanggal 4 Januari 2018.

Namun keadaan berkata lain, tanggal 3 Januari 2018, satu korban meninggal diterkam Harimau.

Akibat kejadian itu, Tim BBKSDA Riau pada hari yang sama langsung turun ke lokasi dengan ikut memberangkatkan tim evakuasi.

Dikatakan Suharyono, ia belum dapat menyebutkan berapa jumlah Harimau dikawasan itu, karena masih dalam tahap pengumpulan informasi dari tim dan sejumlah visual yang ditangkap camera trap,

"Apakah Harimau yang difoto secara persis sama atau berbeda, jadi bisa diketahui kira-kita berapa individu di lapangan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa Jumiati, seorang karyawan harian PT TH Indo Plantation, perempuan malang tersebut menjadi korban keganasan harimau saat dirinya berkerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State PT, Rabu (3/1/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat tengah bekerja, ia bersama dua rekannya tiba-tiba dikejutkan dengan keberadaan Harimau.

Jumiati dan dua rekannya mencoba menyelamatkan diri dengan memanjat pohon sawit berbeda.

Karena ketakutan seorang rekan Jumiati jatuh ke lumpur dan langsung berhadapan dengan Harimau.

Tetapi Harimau tersebut meninggalkannya dan tak disangka malah berlari melompati Jumiati yang berada di atas pohon sawit.

Harimau menggigit kakinya hingga akhirnya terjatuh, Harimau akhirnya mencengkram bagian belakang Jumiati dan selanjutnya memakan paha korban. (*)