Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kareem Beri Alunan Saksofon di Rimbunya Pohon Bakau

Alunan musik instrument memberi warna berbeda pada hari pertama Jazz Bandar Bakau (JBB) 2018

Penulis: Fernando | Editor:
Tribun Pekanbaru/ Fernando Sikumbang
Peserta Jazz Bandar Bakau 2018 foto bersama saat mengunjungi Beting Gurun Bahari di Perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (13/1/2018) 

Laporan Wartawan Tribundumai.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNDUMAI.COM,DUMAI- Kareem Syarief, Musisi Jazz Melayu di Kota Dumai memainkan Saksofon di tengah rimbunnya Pohon Bakau, Sabtu (13/1/2018) siang. Alunan musik instrument memberi warna berbeda pada hari pertama Jazz Bandar Bakau (JBB) 2018. Musik tersebut mengalun di tengah heningnya Bandar Bakau.

Kareem adalah satu dari beberapa musisi jazz yang jadi pengisi acara JBB 2018. Ia menjadi satu musisi dalam Jazzcoustic JBB 2018. Sejumlah musisi jadi pengisi acara dalam JBB 2018 yang berlangsung hingga, Minggu (14/1/2018) ini.

Di antaranya Eri Bob and Geliga Band, Panca Jazzapin Project, Daus and Coffe Shop, Ramasax Gracia, Ikhsan BIF, Yopi and Friends, Ameesya Ryan, Hari S Hasan, Willy Fwe dan Sopandi Bathin Galang.

Satu pengisi acara, Willy Fwe mengaku gembira dengan konsep JBB 2018. Ajang ini memadukan musik di lingkungan Bandar Bakau. Mereka mencoba memadukan musik dengan suasana alam di Pantai Pesisir Timur Riau.

"Jadi konsep yang diusung kali ini berbeda. Para pemusik Jazz dan seniman bisa kembali ke alam," papar Willy, Sabtu.

Direktur Bokor World Music Festival, Sopandi Bathin Galang menilai konsep JJB 2018 sangat menarik untuk dikelola. Ia menyebut potensi alam Bandar Bakau bisa tergali. Pria yang disapa Pandi pun berharap JBB bisa menajdi iven rutin musik Jazz di Dumai.

Pandi juga berharap pemerintah daerah dan swasta bisa bekerjasama dengan Komunitas Jazz. "Jadi perlahan dibenahi lokasi dan transportasi ke Bandar Bakau sekitarnya. Para penginjung tentu ingin kenyamanan selama berada di arena JBB," paparnya.

Ada sejumlah agenda dalam JBB 2018. Seperti Perjalanan ke Beting Gurun Bahari, bedah musik jazz dan alam, monolog, diskusi musik jazz hingga mengangkat potensi Bandar Bakau.

Panitia Penyelenggara JBB 2018, Agoes S Alam ingin merubah citra Jazz yang selama ini identik dengan tempat yang elit. Mereka berupaya dengan JBB memperkenalkan nuansa Jazz Melayu kepada masyarakat.

"Mungkin selama ini musik Jazz mengalun di hotel atau tempat elit. Kini kami ingin menampilkan Jazz yang makin dekat dengan alam," terang Agoes kepada Tribun.

Ia menyebut bahwa ajang JBB 2018 menjadi semangat berkesenian di Kota Dumai. Kegiatan ini juga jadi wadah silaturahmi musisi Jazz di Riau. Hal tersebut bisa jadi inspirasi untuk berkarya di masa mendatang.

Mereka juga memperkenalkan lokasi Bandar Bakau yang selama ini jadi tujuan wisata. Lokasi ini ternyata cocok berkreasi di bidang seni dan musik. "Jadi kami saling mendukung dan berupaya untuk terus berkarya di bidang musik," terangnya. (fer)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved