6 Fakta Penyerangan Gereja Santa Lidwina Sleman: Pelaku Mahasiswa Asal Jatim
Pelaku bernama Suliyono yang berstatus mahasiswa, di KTP-nya beralamat Krajan RT 02 RW 01 Kandangan, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
"Informasinya tinggalnya pindah-pindah, kita masih selidiki di mana dia tinggal. Kita juga akan periksakan psikologisnya," tegasnya.
Baca: Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Akan Dikebumikan di Dua Liang Kubur Massal
6. Para Tokoh Kecam Penyerangan Ini
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menyesalkan kejadian penyerangan di gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/02/2018) pagi. Buya memandang penyerangan Gereja Santa Lidwina adalah aksi yang biadab.
Pasca kejadian penyerangan, Syafii langsung mengunjungi lokasi kejadian. Kebetulan, lokasi kejadian dengan kediamannya tidak terlalu jauh. Dia pun menyesalkan aksi penyerangan tersebut.
"Sangat menyesalkan. Ini sangat melukai Indonesia," ujar Syafii Maarif saat di gereja Santa Lidwina Bedog Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Minggu (11/02/2018).
Syafii menegaskan penyerangan gereja Santa Lidwina merupakan aksi yang biadab. Syafii meminta Polisi untuk mengusut tuntas aksi penyerangan ini.
"Ini biadab. Ini harus dicari betul siapa sebenarnya orang ini, saya percaya Polisi bisa bergerak cepat mengungkap ini," ungkapnya.
Dia mengungkapkan selama ini Yogyakarta dalam kondisi aman. Aksi penyerangan ini, lanjutnya, mungkin saja untuk menciptakan suasana Yogyakarta tidak aman.
"Sepertinya dia tidak sendiri, ada gengnya. Mungkin untuk membuat gaduh Yogyakarta yang selama ini aman," urainya.
ajelis Ulama Indonesia (MUI), mengutuk penyerangan yang dilakukan seorang pemuda, terhadap jemaat Gereja St. Lidwina, Bedog, Yogyakarta.
Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa'adi dalam siaran pesnya mengatakan bahwa tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan ajaran nilai-nilai agama.
"Apa pun motifnya tindakan tersebut patut dikutuk dan tidak bisa ditoleransi," ujarnya.
MUI meminta kepada aparat kepolisian RI untuk segera bertindak cepat dan mengusut tuntas motivasi pelaku, dan segera memberi keterangan kepada masyarakat, agar tidak timbul fitnah dan prasangka buruk.
"Dan tidak mengganggu harmoni kehidupan antarumat beragama," katanya.
MUI meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga situasi yang kondusif dengan tidak menyebarkan opini, berita hoax dan berbagai isu yang justru dapat membuat gaduh dan mengganggu keamanan nasional.
"MUI juga menyampaikan simpati yang mendalam atas beberapa korban dari serangan tersebut, semoga diberikan kesabaran dan kesembuhan seperti sediakala," ujarnya.
