Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indragiri Hilir

Lokasi Harimau Penyerang Manusia di Inhil Ditemukan, BBKSDA Petakan Pergerakan dan Kirim Tim Medis

Setelah bergumul selama 15 menit, binatang buas tersebut akhirnya berhasil mencengkeram bagian belakang leher korban

Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Afrizal
Dok BBKSDA Riau
Harimau Sumatera tengah beristirahat di perkebunan sawit Desa Tanjung Simpang, Kec Pelangiran, Kab Indragiri Hilir. 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Riau mengirimkan tim ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) untuk menangkap Harimau Sumatera yang sebelumnya sempat menerkam warga di sana.

Tim yang dikirim menangkap harimau tersebut merupakan tim medis yang terdiri dari empat orang dokter dan dua orang paramedis.

"Ada empat dokter dua paramedis. Mereka penembak bius. Kita mengikuti posisi terakhir. Kalau sudah di tempat terbuka, langsung ditembak," ungkapnya Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo, Senin (5/2/2018).

Keberadaan Harimau Sumatra ini sudah dideteksi oleh tim.

Baca: 15 Menit Bergumul dengan Harimau, Karyawati Kebun Sawit di Riau Tewas, Leher Belakang Dicengkram 

Baca: Harimau Ini Minta Tolong ke Rumah Warga Karena Sakit, Usai Diobati Hal Tak Terduga Terjadi

Baca: Usai Menewaskan Seorang Wanita di Inhil, Beberapa Kali Harimau Terekam Kamera Tim Gabungan 

Pergerakannya juga sudah dipetakan, sehingga penangkapan dan penembakan bius dapat dilakukan.

"Posisinya, Kampung Danau, cuma pergerakannya ke barat di sana, terus ke timur, jalurnya sudah pasti. Polanya sudah yakin kita. Jadi kita turunkan tim," lanjutnya.

Nasib nahas menimpa Jumiati (33), seorang Karyawan Eboni Estate PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Perempuan malang tersebut menjadi korban keganasan harimau saat dirinya berkerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Rabu (3/1/2017) sekira pukul 10.00 WIB.

Jenazah Jumiati setelah diserang harimau di lokasi kerjanya
Jenazah Jumiati setelah diserang harimau di lokasi kerjanya (istimewa)

Meski sempat dievakuasi oleh pihak kepolisian, namun nyawa korban korban tidak dapat diselamatkan akibat terkaman si belang tersebut hingga akhirnya meninggal dunia di Tempat kejadian Perkara (TKP)

Sebelum ditemukan meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban Jumiati (33) ternyata sempat mencoba menyelamatkan diri dari harimau yang menyerangnya saat sedang berkerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Rabu (3/1/2017) sekira pukul 10.00 WIB.

Setelah bergumul selama 15 menit, binatang buas tersebut akhirnya berhasil mencengkeram bagian belakang leher korban dan selanjutnya memakan paha korban, hingga akhirnya korban meninggal dunia di TKP.

Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra, S.I.K, M.H, melalui Kapolsek Pelangiran Iptu Muhammad Rafi mengisahkan, korban Jumiati bersama 2 orang rekannya Yusmawati (33) dan Fitriyanti (40) sedang melakukan pendataan pohon sawit yang terserang hama ganoderma.

Saat itulah ketiganya rekan kerja yang tengah syik bekerja tiba - tiba dikejutkan dengan kehadiran seekor harimau.

Terkejut dengan kehadiran binatang buas itu, ketiga karyawati berusaha berlari menghindar dan meninggalkan lokasi keberadaan harimau sampai berjarak lebih kurang 200 meter hingga sang belang menghilang.

Namun tiba – tiba dari arah depan harimau itu kembali muncul.

Jumiati dan kedua rekannya, mencoba menyelamatkan diri dengan memanjat pohon sawit berbeda.

Karena ketakutan, Fitriyanti terjatuh ke dalam lumpur dan langsung berhadapan dengan harimau.

“Tak disangka, harimau itu malah berlari dan melompati korban Jumiati, yang ada di atas pohon sawit. Kaki korban berhasil digigit, sehingga Jumiati terjatuh,” ujar Kapolsek mengisahkan.

Jenazah Jumiati setelah diserang harimau di lokasi kerjanya (istimewa)
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, jenazah korban kemudian diberangkatkan ke Dusun III Desa Sidomulyo Kecamatan Balai Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, untuk dimakamkan.

Sebelumnya diberitakan nasib nahas menimpa Jumiati (33), seorang Karyawan Eboni Estate PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Perempuan malang tersebut menjadi korban keganasan harimau saat dirinya berkerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Rabu (3/1/2017) sekira pukul 10.00 WIB.

Meski sempat dievakuasi oleh pihak kepolisian, namun nyawa korban korban tidak dapat diselamatkan akibat terkaman si belang tersebut hingga akhirnya meninggal dunia di Tempat kejadian Perkara (TKP).

Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra, S.I.K, M.H, melalui Kapolsek Pelangiran Iptu Muhammad Rafi, membenarkan peristiwa tragis tersebut.

Kapolsek yang mendapat informasi kejadian tersebut Sekira pukul 12.00 WIB, langsung bergerak ke TKP bersama personil, namun lokasi TKP yang jauh menyebabkan Tim baru sampai di TKP sekira pukul 18.00 WIB.

“Saat Tim sampai di lokasi, si Raja Hutan itu, tak lagi berada di TKP. Proses evakuasi kemudian langsung dilakukan. Jenazah korban dibawa ke rumah duka di Perumahan Eboni Estate PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran,” ujar Kapolsek.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, jenazah korban kemudian diberangkatkan ke Dusun III Desa Sidomulyo Kecamatan Balai Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, untuk dimakamkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved