Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bengkalis

Kasus DBD di Bengkalis Terus Menurun, Dinkes Harapkan Terus Semakin Baik

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkalis baru mencatat enam kasus Demam berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Bengkalis.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Budi Rahmat
TribunPekanbaru/Theo Rizky
Ilustrasi foging 

Laporan wartawan tribunbengkalis.comMuhammad Natsir 

TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Sejak awal tahun 2018 hingga bulan Maret ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkalis baru mencatat enam kasus Demam berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Bengkalis.

Hal ini diungkap Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian  Kesehatan Alwizar kepada wartawan, Selasa (13/3).

Baca: Dapat Wejangan dari Ustadz Abdul Somad, Soal Hijab dan Jodoh, Ini Jawaban Syahrini 

Baca: Satpol PP dan 2 Instansi Vertikal di Bengkalis Sepakati Kesepahaman Strategis

"Kalau dibandingkan dengan tren dua tahun ini pada bulan yang sama kasus DBD Mengalami penurunan yang cukup signifikan," ungkapnya.

Kalau dilihat dari kebiasaan terhitung 5 tahun sebelumnya terjadi peningkatan kasus DBD.

Namun melihat tiga bulan awal hingga memasuki pertengahan

Maret ini merupakan penurunan kasus DBD di Bengkalis.

Baca: TKI Asal Siak Terkatung-katung di Taiwan, Kondisinya Memprihatinkan, Tak Jelas Kapan Dipulangkan

Menurut Alwizar, penurunan terjadi disebabkan faktor peran serta seluruh komponen masyarakat sadar akan bahaya DBD ini sudah cukup tinggi.

Dirinya berharap terus ada peningkatan dan semakin lebih baik
kedepannya.

“Paling utama dalam pencegahan kasus DBD ialah dengan cara 3M Plus.

Diantaranya menutup tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat sarang dan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aigepty, menguras tempat penampungan air,  mengubur barang bekas dan plus seperti minyak anti nyamuk dan sebagainya, menjaga kebersihan rumah,” kata dia.

Baca: Disbun Kampar Berang, Perusahaan Ini Dinilai Tidak Mengindahkan Hasil Rapat

Perkembangan kasus DBD sepanjang dua tahun terakhir memang menunjukkan penurunan.

Pada tahun 2017 lalu dibandingkan dengan tahun 2016 menurun cukup signifikan. 

Untuk tahun 2016 terdapat 909 kasus, meninggal dunia (MD) 12 orang.

Sedangkan pada 2017 kejadian hanya 102 kasus. Kasus tertinggi masih didominasi wilayah Kecamatan Mandau dan penyebabnya cenderung pada prilaku penampungan air hujan (PAH) tidak tertutup. 

Baca: Jelang Pigubri, Pemohon e-KTP di Kota Ini Meningkat Hingga 2 Kali Lipat

Dengan penurunan ini, Dinkes tetap berupaya terus meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk mencegah DBD, dengan harapan target akhir tahun 2018 mendatang, hanya ditemukan tidak lebih dari 20 kasus.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved