Inspiratif, Kisah Tiara Mahasiswi yang 2 Tangannya Diamputasi Usai Kesetrum Listrik 33.000 Volt
Dia harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang tak lagi seperti dahulu. Kini dia tatap masa depan walau tanpa kedua tangan.
Penulis: harismanto | Editor: Sesri
Kedua tangannya terbakar hangus seperti arang, bagai meleleh.
Sebagian kaki juga terbakar.
"Karena kecelakaan tersengat listrik itu, tangan kakak meleleh dan jari-jari berserakan. Perawat dan dokter harus mengumpulkannya dan meminta supir ambulance bergegas ke rumah sakit," ungkap Tiara saat memberikan motivasi bagi siswa SMK Semen Padang, seperti yang ditulis Henny Herwina di akun Facebook-nya.
Begitu dahsyatnya sengatan listrik 33.000 volt yang akhirnya membuat listrik di seluruh Perawang, saat itu langsung mati total.
"Saya tetap sadar tapi tak merasa sakit atau nyeri. Yang terasa adalah badan seperti berada di dalam kulkas. Dingin dan kemudian saya jatuh koma," ungkap Tiara, seperti yang ditulis Dr Henmaidi Alfian, Dosen Fakultas Teknik Unand, di akun Facebook-nya.
Tiara segera dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Namun, pihak Puskesmas angkat tangan dan Tiara lalu dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru.
Dia dilarikan ke atas ambulans.
Suara ambulans meraung, tapi takdir Allah, ambulans itu kehabisan bahan bakar.
Mereka harus berhenti di stasiun pengisian bahan bakar terdekat.
Masalah belum selesai, ternyata ambulans ditunggu oleh antrian yang panjang.
Sebagian orang yang tak paham tak mau mengalah memberikan prioritas, meski dokter telah berteriak "Ada pasien kritis!".
Ambulans itu setengah jam menunggu pada antrian, dengan pasien kesengat listrik dalam keadaan koma dan kritis di atasnya.
Kadang-kadang, di situlah rasa empati diperlukan.
Selesai mengisi bahan bakar, ambulance bersiap untuk berlari kencang namun disambut lagi oleh kemacetan panjang.
