Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Padang

Keluarga di Tanah Air Panik, 84 Jemaah Umrah Sumatera Barat Terlantar di Mekkah Berharap pada KJRI  

Pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, kabarnya akan datang menemui para jamaah malam ini

Editor: Afrizal
KOMPAS/ADI PRINANTYO
Jutaan warga Muslim dari berbagai penjuru dunia menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (11/2/2015) dini hari waktu setempat. Di antara jemaah umrah yang menuju Mekkah dan Madinah, jemaah asal Indonesia termasuk salah satu yang mendominasi. 

Laporan Kontributor Tribunpadang.com, Riki Suardi

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Manajemen hotel tempat puluhan jamaah umrah asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang diberangkatkan oleh PT. Bumi Minang Pertiwi (BMP) Tour Travel ke Tanah Suci Mekkah, akhirnya diperbolehkan untuk mengambil barang-barangnya yang sempat ditahan oleh manajemen hotel di dalam kamar mereka masing-masing.

"Alhamdulillah pihak hotel mengizinkan kami ke kamar, tapi hanya untuk mengambil keperluan penting, dan tidak semua jamaah yang bisa mengambil barang-barangnya," kata Vicky Masril, salah satu jamaah Umroh kepada tribunpadang.com lewat chat berupa WhatsApps, Kamis (29/3/2018) malam.

Vicky pun menyebut, pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, kabarnya akan datang menemui para jamaah malam ini.

Ia berharap, pihak tersebut dapat menyelesaikan persolaan ini dan jamaah bisa pulang kembali ke Tanah Air, karena keluarga di Tanah Air juga panik mendengar kabar ini.

Baca: Dilarang Masuk Kamar 84 Jemaah Umrah Terlantar Asal Sumatera Barat Tidur di Lorong Hotel di Mekkah

Baca: 84 Jamaah Umrah Asal Sumbar Terlantar di Mekkah, Tak Boleh Masuk Kamar Hotel Usai Makan Malam

"Kabarnya ada orang KJRI Jedah yang mau datang malam ini, tapi apakah mereka jadi datang atau tidak, wallahualam. Kami berharap mereka bisa datang dan memberikan kabar gembira kepada kami," ujar jamaah asal Kabupaten Pasaman itu.

Terkait hal itu, salah seorang pihak BMP bernama Putra yang dihubungi tribunpadang.com via telepon seluler  tak dapat tersambung.

Kemudian, panggilan WhatsApps pun tak dijawab, begitu juga chat whatsApps yang dikirim dan telah dibaca oleh Putra, belum juga belum dibalas.

Sebelumnya, sebanyak 84 jamaah umrah asal Sumbar berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 22 Maret kemarin.

Rencananya, Jumat (30/3/2018) pukul 19.00 waktu setempat, pihak BMP akan memulangkan jamaah kembali ke Tanah Air.

Namun pada Rabu kemarin setelah makan malam, tiba-tiba manajemen hotel tempat jamaah menginap tidak memperbolehkan jamaah untuk masuk ke kamarnya masing-masing, dengan alasan bahwa pihak BMP yang memberangkatkan jamaah, belum membayar uang sewa hotel sebesar 60.000 Riyal, setara dengan Rp300 juta.

Diberitakan sebelumnya sebanyak 84 orang jamaah Umroh asal Sumatera Barat (Sumbar), mengaku diterlantarkan oleh Travel Biro Perjalanan Umroh PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) di Tanah Suci Mekkah sejak Rabu (28/3/2018).

Vicky Masril, salah satu jamaah asal Pasaman yang dihubungi tribunpadang.com lewat chat via Whatsapp, mengatakan bahwa dia dan rombongan jamaah diketahui diterlantarkan oleh pihak BMP pada Rabu kemarin.

Saat itu setelah salat Isya, para jamaah pergi makan malam.

Setelah makan malam dan kembali ke kamar hotel, tiba-tiba pihak hotel tempat jamaah menginap, tidak memperbolehkan jamaah untuk masuk ke kamar masing-masing.

Baca: Menuju Laga Ujicoba Terakhir PSPS Sebelum Kick Off Liga 2, Bawa 18 Pemain ke Pangkalan 

Baca: Tak Hanya Enggan Makan Sarden Pedagang di Pelalawan Buang Sendiri Ikan Kaleng yang Bercacing

Setelah itu, sebut Vicky, sejumlah jamaah kemudian melaporkan ke pihak BMP perwakilan Mekkah yang ikut mendampingi rombongan jamaah umrah.

Kemudian, jamaah disuruh untuk ngumpul dan breeefing.

Dari ngumpul itu, didapati berita bahwa pihak BMP Indonesia belum membayar uang sewa hotel sebesar 60.000 Riyal, setara dengan Rp300 juta.

"Sudah kami suruh pihak BMP di sini untuk menghubungi ke Indonesia, tapi tidak direspon oleh BMP Indonesia, sehingga malam sampai Subuh, kami tidur di lorong kamar hotel dan mushola," kata Vicky, Kamis  (29/3/2018) sore.

Pagi hari sehabis sarapan, pihak BMP di sini, kata Vicky melanjutkan, kemudian kembali menyuruh jamaah untuk berkumpul, dan mereka memberitahukan bahwa BMP sudah lepas tangan dan tidak bisa membayarkan uang sewa hotel tersebut, sehingga BMP perwakilan di sini, menyuruh jamaah untuk kongsian membayar uang Rp300 juta tersebut ke pihak hotel.

"Kemudian kami jawab, mana kami ada uang sebanyak itu, dan BMP pun tidak ada tindak lanjut ke KBRI. KBRI ataupun Kemenang maupun Kemenlu, malah menyuruh kami cari kenalan untuk melaporkan hal tersebut," ujarnya.

Ia pun menyebut bahwa sesuai rencana, para jamaah yang berangkat melalui BMT, akan kembali ke Tanah Air pada Jumat (30/3/2018) pukul 19.00 waktu setempat.

Namun, Vicky dan jamaah lainnya bingung, karena semua tas jamaah masih berada di dalam kamar hotel.

"Tas dan barang-barang lain masih di kamar hotel, dan pintu kamar masih dikunci pihak hotel. Kalau memang kami akan dipulangkan besok, kami takut barang-barang kami tidak bisa dibawa pulang. BMP perwakilan sini sudah pegang tiket dan pasport kami, tapi terkunci juga di dalam kamar, makanya bingung kami pak," ujarnya.

Sebanyak 84 orang jamaah umrah asal Sumatera Barat (Sumbar), diterlantarkan oleh PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) Tour dan Travel di Tanah Suci Mekkah sejak Rabu (28/3/2018) kemarin, terpaksa tidur di lorong hotel dan musala yang ada di sekitar hotel tempat jamaah menginap.

"Kami tidur di lorong hotel dan musala sekitar sini (Mekkah), karena pihak hotel tidak membolehkan kami masuk kamar. Tas dan barang-barang kami masih di dalam kamar," kata Vicky Masril, salah satu jamaah asal Pasaman yang dihubungi tribunpadang.com lewat chat via Whatsapp, Kamis (29/3/2018) malam.

Ia pun menyebut bahwa sesuai rencana, para jamaah yang berangkat melalui BMT, akan kembali ke Tanah Air pada Jumat (30/3/2018) pukul 19.00 waktu setempat.

Namun, Vicky dan jamaah lainnya bingung untuk mengambil tas dan barang-barang lainnya yang masih di dalam kamar.

"Pintu kamar masih dikunci pihak hotel. Kalau memang kami akan dipulangkan besok, kami takut barang-barang kami tidak bisa dibawa pulang. Pihak BMP perwakilan sini sudah pegang tiket dan pasport kami, tapi terkunci juga di dalam kamar," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved