Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Paus Fransiskus Basuh dan Cium Kaki 12 Tahan di Penjara Roma

ari 12 tahanan yang kakinya dibasuh oleh Fransiskus, dua di antaranya merupakan pemeluk agama Islam, dan seorang penganut agama Buddha.

Editor: David Tobing
(AFP/VATICAN MEDIA/HO)
Paus Fransiskus ketika mencium kaki salah satu tahanan dalam ritual pembasuhan kaki, masa sebelum Paskah di Penjara Regina Coeli di Roma, Italia (29/3/2018).(AFP/VATICAN MEDIA/HO) 

TRIBUNPEKANBARU.com, ROMA -- Pemimpin Katolik Roma Paus Fransiskus memulai pra-Paskah dengan melakukan ritual pembasuhan kaki.

Dilaporkan Deutsche Welle, Kamis (29/3/2018), Paus Fransiskus melaksanakan ritual itu dengan membasuh kaki tahanan di Penjara Regina Coeli di Roma, Italia. D

alam tradisi Kristiani, Yesus Kristus membasuh kaki 12 murid-Nya pada Kamis Putih, atau sebelum Dia disalibkan. Tradisi pembasuhan kaki mulai rutin dilaksanakan oleh para Paus sejak era Paus Yohans XXII di 1959.

Baca: Buya Safii Maarif Bicara Sosok yang Tepat Dampingi Jokowi di Pilpres 2019

Baca: Soal Pernyataan Amien Rais, PAN Beberkan Hasil Riset Megawati Institute

Paus Yohanes Paulus II menjadi Pontiff yang mulai memperkenalkan ritual pembasuhan kaki kepada anak yatim piatu dan tunawisma.

Adapun Fransiskus lebih sering melaksanakannya di luar Vatikan, salah satunya seperti di Penjara Regina Coeli.

Selain itu, paus asal Argentina itu juga mendobrak tradisi dengan mencuci kaki wanita dan mereka yang non-Kristiani.

Deutsche Welle memberitakan, dari 12 tahanan yang kakinya dibasuh oleh Fransiskus, dua di antaranya merupakan pemeluk agama Islam, dan seorang penganut agama Buddha.

Baca: Selama Ini Nggak Nyadar, Ini 10 Jenis Data Pribadimu yang Disimpan Facebook dan Google

Dalam kesempatan tersebut, Fransiskus mengkritisi soal masih adanya negara di dunia yang menerapkan hukuman mati.

"Hukuman yang sama sekali tidak memberikan harapan tidak manusiawi dan Kristiani," ujar Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu.

Sejak Yohanes Paulus II menjabat di 1978, Gereja Katolik Roma mulai menyatakan sikap untuk menentang penggunaan hukuman mati.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved