Heboh, Tsamara Hujat Presiden Putin, Akun Resmi Rusia Tanggapi dengan Dingin
Video tersebut tersebar dan rupanya mendapatkan tanggapan dari RBTH Russia Beyond Indonesia.
Video tersebut tersebar dan rupanya mendapatkan tanggapan dari RBTH Russia Beyond Indonesia.
RBTH adalah sebuah penghubung antara masyarakat Rusia dan khalayak asing.
Video Tsamra itu langsung mendapatkan komentar dari akun @RBTHIndonesia.
RBTH meminta agar Tsamara lebih bijaksana dalam mengomentari negara lain, terlebih pengetahuannya sangat minim.
"Kami lihat, Anda punya karier yang sedang naik. Karena itu, kami harap Anda bisa lebih bijaksana ke depannya ketika mengomentari negara lain, apalagi jika pengetahuan Anda tentang negara itu sangat minim. Jika itu kebetulan tentang Rusia, silakan cari tahu banyak hal dari kami."
Soal tindakan korupsi yang disebut Tsamara dibiarkan begitu saja, RBTH memberikan sebuah data.
"Tahukah Anda bahwa di Rusia pernah terjadi penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet. Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi (dalam tempo satu tahun). Banyak? Ya, tentu. Tapi bukan berarti kami MEMBIARKAN sama sekali.
Di Rusia memang ada korupsi, dan ya, besar. Itu betul. Peringkat kami di bawah Indonesia, itu juga betul. Namun, bukan berarti kami tidak melawan korupsi dan membiarkannya begitu saja seperti yang Anda katakan. Ini bukan pernyataan yang main-main." seperti dilansir tribunpekanbaru.com
Baca: Saat Kampanye di Jombang, Romy: Ada Sinyal Kuat SBY Mengusung Jokowi
Baca: LIVE STREAMING: Ground Breaking Pembangunan Fly Over Simpang SKA & Pasar Pagi Arengka
Baca: Kompol Fahrizal Sempat Todongkan Senjata ke Ibunda, Sebelum Tembak Mati Adik Ipar
Baca: PK Ditolak, Adik Ahok: Agak Aneh, PK Ahok Diputus dalam 19 Hari Saja, Pak Antasari 122 Hari
Baca: Salman Khan Aktor Bollywood Divonis Penjara 5 Tahun, Ini Kasus yang Menjeratnya
Baca: 3 Kabar Bohong Ini Serang Ustadz Abdul Somad, Ini Fakta Sebenarnya!
RBTH menilai, bahwa Tsamara harus lebih banyak belajar dan melakukan riset, tidak sembarangan bicara."Kami pikir, Anda perlu lebih banyak riset soal negara kami. Kami tidak ikut campur dengan politik Indonesia. Kalau ada politikus Indonesia yang mengidolakan pemimpin kami, kami bisa apa? Anda bisa juga berdiskusi dengan @RusEmbJakarta untuk tahu lebih banyak tentang negara kami."