Nanda Kaget, Harga Gas Elpiji 3 Kilogram Rp 38 Ribu, Terpaksa Beli Juga karena Membutuhkan
Warga Jalan Suka Karya, Pekanbaru, Nanda kaget saat membeli gas LPG 3 kilogram.
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Jalan Suka Karya, Pekanbaru, Nanda kaget saat membeli gas LPG 3 kilogram.
Ia tak menyangka harga yang dijual di kawasan perumahannya, di Kualu.
Gas tersebut dijual dengan harga yang cukup tinggi dari biasanya, yakni mencapai Rp Rp 38 ribu per tabung.
Menurut Nanda, biasanya dia membeli gas elpiji 3 kilogram hanya sebesar Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu per tabung.
Namun saat ini dia membeli gas dengan harga lebih tinggi Rp 15 ribu dari biasanya.
"Saya biasanya membeli hanya dengan harga Rp 23 ribu atau Rp 25 ribu. Tapi saat beli tadi, kok harganya tinggi sekali, sampai Rp 38 ribu. Kalau harga yang subsidinya dapat, itu malah hanya Rp 18 ribu harganya," kata Nanda kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (12/4).
Baca: Polisi Meranti Grebek 1 Wanita dan 3 Pria di Satu Rumah, Ini Barang Bukti yang Ditemukan
Sehingga, menurut Nanda, mau tidak mau dirinya tetap harus membeli gas tersebut.
Sebab gas beberapa hari belakangan semakin sulit dicari dan langka.
"Mau tidak mau tetap harus dibeli juga, karena memang kebutuhan, dicari ke tempat lain pun sudah tidak ada, karena sangat langka dalam beberapa hari ini," ujarnya.
Nanda berharap, agar harga elpiji segera normal.
Baca: Ngeri, Alat Bunuh Diri Disebut untuk Mati dengan Keanggunan dan Gaya, Katanya Sih Tak Terasa Sakit!
Kembali, dan jangan sampai harga tersebut bertahan ke depan.
Terutama jelang memasuki bulan Ramadhan ini.
"Kalau sempat masih tinggi harganya jelang Ramadhan, kemudian saat Ramadhan, serta lebaran, maka masyarakat akan kesusahan nanti," ulasnya.
Sementara itu, Komisi II DPRD Riau yang membidangi masalah gas elpiji menyayangkan adanya harga elpiji yang dijual dengan harga mahal.
"Gas tabung 3 kilogram ini kan untuk masyarakat menengah kebawah, kok mahal juga. Apalagi jelang Ramadhan ini harusnya harganya normal," kata salah seorang Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Mansyur HS.
Baca: Pulang Celana Dalam Ada Bercak Darah, Pengakuan Bocah Ini Buat Ibunya Bak Tersambar Petir
Dalam waktu dekat, dikatakan Mansyur HS pihaknya akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan juga Pertamina, dalam upaya untuk menemukan alasan dan solusi terkait persoalan ini.
"Saya melihat, ada tiga kemungkinan harga elpiji ini naik. Salah satunya adalah suplai atau pasokan barang kurang, atau penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab, atau biaya transportasi," imbuhnya.
Ia berharap, harga elpiji ini dapat segera normal kembali.
Sehingga masyarakat kurang mampu hingga masyarakat yang membutuhkan dapat menikmati gas subsidi tersebut. (*)