Wagub Ingin Serahkan Aset Pasar Cik Puan Sepenuhnya ke Pemko
Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim memiliki pandangan terkait pasar Cik Puan yang sudah lama bersengketa antara Pemko dan Pemprov.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
"Iya, mudah-mudahan ada titik terang dan bisa segera dituntaskan," kata Asisten II Bidang Pembangunan Setdako Pekanbaru, El Syabrina Jumat.
Pemko Pekanbaru bersikukuh akan tetap menyerahkan Pasar Cik Puan ke pihak ketiga. Keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemko Pekanbaru disebut-sebut menjadi salah satu alasan kenapa Pasar Cik Puan harus diserahkan pembangunannya ke pihak ketiga.
"Kalau dibangun dengan dana APBD, nanti lama prosesnya, bisa bertahun-tahun untuk penganggarannya," katanya.
Baca: Satu Penyelam Tewas dalam Operasi Berbahaya Penyelamatan Remaja Thailand yang Terjebak di Gua
Akibat keterbatasan anggaran tersebut skema Build, Operate dan Transfer atau BOT menjadi solusinya. Yakni dengan menyerahkan pembangunannya ke pihak swasta, kemudian mereka yang mengelola sampai waktu yang ditentukan.
"Setelah dikelola pihak swasta selama beberapa tahun, kalau sudah habis kerjasamanya baru nanti diserahkan ke pemerintah dan secara resmi menjadi aset pemerintah," ujarnya.
Sistem pengelolaan pasar dengan cara BOT dinyakini menjadi solusi atas persoalan ini. Bahkan Pemko mengklaim skema ini sudak sukses diterapkan dibeberapa pasar di Pekanbaru.
Seperti diketahui, sejak tahun 2012 lalu pembangunan Pasar Cik Puan yang berada di Jalan Tuanku Tambusai dibiarkan mangkrak. Sejumlah pedagang mempertanyakan keseriusan Pemko Pekanbaru untuk melanjutkan pembangunan yang sudah menelan APBD Pekanbaru sekitar Rp 20 miliar ini.
Pedagang berharap pembangunan Pasar Cik Puan yang sudah lama mangkrak bisa dilanjutkan pembangunannya. Sebab selama bertahun-tahun mereka berjuala di kios-kios sementara. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bangunan-pasar-cik-puan_20180110_201913.jpg)