Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

SMP UT Terlalu Banyak Sedot Anggaran namun Hasil Tak Maksimal, Pemkab Kampar Ambil Kebijakan Ini

Nasib SMP Negeri Unggul Terpadu Serambi Mekkah tampaknya diujung tanduk. Pemkab Kampar akan melakukan upaya ini

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Budi Rahmat
.
Logo Kampar 

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com, Nando

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Nasib SMP Negeri Unggul Terpadu Serambi Mekkah tampaknya diujung tanduk.

Bukan hanya SMA Unggul Terpadu yang bakal ditutup. Buktinya, SMP ini tidak membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2018/2019.

Baca: Keluhan OPD Pemprov Riau, Kami Mau Kerja Apa Lagi, Semua Anggaran Dirasionalisasi

Kepala SMP Unggul Terpadu, Masgami mengungkapkan, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kampar meminta agar sekolah itu tidak melakukan perekrutan. Padahal awalnya, sekolah sudah mempersiapkan PPDB.

"Memang Februari kita sudah siapkan PPDB. Tapi datang Kepala Disdik baru, jangan dulu bikin PPDB," ungkap Masgami, Minggu (8/7/2018). Ia mengatakan, sampai sekarang belum ada kejelasan soal kelanjutan sekolah.

Baca: PMI Inhil Berikan Bantuan Bayi Penderita Infeksi Paru-Paru

Masgami menjelaskan, saat ini ada 48 siswa Kelas VIII dan IX di sekolah itu. Ia menanyakan nasib siswa kepada Disdikpora. Disebutkan, siswa akan dipindahkan. Menurut dia, ada siswa yang sudah mengajukan pindah. Namun belum ditindaklanjutinya.

"Katanya mau dimerger ke sekolah lain. Makanya saya belum tindaklanjuti (perpindahan siswa)," ujar Masgami. Nasib serupa juga dialami tenaga pengajar. Semua masih bertugas sebagai guru di SMP itu sampai ada keputusan resmi dari Pemerintah Kabupaten Kampar.

Masgami menuturkan, jika sekolah memang akan ditutup, namun Disdikpora Kampar belum menyerahkan surat resminya. Ia mengatakan, Disdikpora beralasan sekolah itu menyedot anggaran terlalu besar. "Ada boarding (siswa diasramakan). Katanya biayanya terlalu besar," katanya.

Baca: PMI Inhil Berikan Bantuan Bayi Penderita Infeksi Paru-Paru

SMP Unggul Terpadu memiliki 17 orang guru. Hanya dua orang, termasuk Masgami, yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Sedangkan 15 orang di antaranya honorer. SMP ini pertama sekali beroperasi pada tahun 2012 silam, bersamaan dengan SMA Unggul Terpadu.

Anggaran dengan Hasil Tidak Sesuai

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kampar, Santoso melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Nandang Priatna membenarkan SMP Unggul Terpaduk Serambi Mekkah dilarang merekrut siswa baru.

Nandang mengatakan, SMP Unggul Terpadu (UT) rencananya akan diganti menjadi SMP Negeri 3 Bangkinang Kota. Namun perencanaannya belum rampung.

Baca: DPD Hanura Sumbar: Menkumham Akui Kepengurusan OSO-Herry Lontung

"(SMP UT) ini kan negeri. Kita nggak mungkin menutup sekolah negeri begitu aja. Makanya, rencana dijadikan SMP 3. Cuma perencanannya belum final," jelas Nandang, Minggu (8/7/2018).

Ditanya soal nasib 48 siswa SMP UT, Nandang mengatakan, akan dikembalikan ke orang tuanya.

Selanjutnya orang tua akan memilih sekolah baru bagi anaknya di desa masing-masing.

Nandang menjelaskan, Pemkab Kampar telah mengkaji keberlangsungan sekolah itu.

Baca: Elite PDIP Yakin Dukungan TGB Pengaruhi Dukungan Masyarakat kepada Jokowi di Pilpres

Suatu ketika, kata dia, Asisten I Sekretariat Daerah Kampar memanggilnya. Kala itu, ia diberitahu ihwal hasil kajian.

"Biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan output. Kalau dilanjutkan, apa dampaknya? Kalau diganti, apa solusinya?," ujar Nandang.

Ia mengakui, mengasramakan siswa menjadi salah satu faktor penyebab sekolah itu menyedot biaya sangat besar.

Menurut Nandang, dengan dijadikannya sekolah itu menjadi SMP Negeri konvensional, maka asrama ditiadakan.

Baca: Polisi Dalami Jenis Peluru dan Senjata yang Digunakan OTK Penembak Lapas Gobah Pekanbaru

Proses belajar mengajar berjalan seperti di sekolah lain. "Kalau unggul itu, biar masyarakat yang menilainya," katanya.

Sekolah dengan nama baru tidak pula menetap di Gedung bekas Kantor Bupati Kampar yang sekarang dipakai. Nandang menyebutkan, SMPN 3 Bangkinang Kota kemungkinan berlokasi di Desa Ridan Permai. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved