Pilpres 2019
Hanum Rais Ajak Orang Banyak Yakinkan Ustaz Abdul Somad Mau Jadi Cawapres
Hanum Rais meminta semua pihak untuk meyakinkan Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mau maju sebagai cawapres.
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN- Banyak pihak menyayangkan penolakan Ustaz Abdul Somad terhadap pinangan menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Termasuk putri Amien Rais, Hanum Rais, yang meminta semua pihak untuk meyakinkan Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mau maju sebagai cawapres.
Bahkan ajakan meyakinkan Ustaza Abdul Somad itu Hanum tuliskan lewat akun instagramnya.
@hanumrais: 'Sebaiknya ustadz Abdul Somad tetap berdakwah saja. Menjadi suluh dalam gelapnya ruangan. Menjadi setetes embun dalam sahara. Kita memerlukan itu.'
Nasihat demikian memang terdengar indah elegan dan mulia. Saya pun mengiyakan.
Namun kemudian, saya teringat Snouck Horgrounje seorang Belanda di jaman Hindia Belanda yg belajar agama Islam dan kemudian dikenal sebagai mata-mata kolonial.
Ia pernah menasehati para ulama, masyarakat adat Aceh saat itu, untuk meningkatkan ketakwaan umat serta selalu mengingatkan umat pada kematian, masjid-masjid perlu didirikan dekat makam.
Terdengar mulia. Serentak membuahkan anggukan.
Sungguh target Horgronje bukan itu. Melainkan sesungguhnya ia memiliki visi menjauhkan masyarakat dari masjid, karena orang-orang jadi takut ke masjid , terutama para pemudanya.
Horgronje tahu benar, masjid dan para pengunjungnya adalah kekuatan yang membahayakan bagi rezim kolonial saat itu.
Seruan banyak pihak agar UAS berdakwah saja dan jangan bermain politik seakan terdengar seperti seruan membuai Horgronje saat itu
Di saat yang begitu krusial sekarang ini, marilah kita berdoa semoga sang suluh selama ini berkenan berubah menjadi mentari.
Setetes embun di sahara bersedia menjelma jadi telaga mata air yang menyejukkan bagi bumi
Marilah kita berbondong-bondong meyakinkan @ustadzabdulsomad bahwa dirinya diperlukan oleh bangsa, tidak hanya sebagai guru, namun pemimpin bangsa.
Tarikh menorehkan cerita, Abu Bakar maupun Umar juga sebelumnya menolak jabatan yang diberikan pada mereka hingga mereka akhirnya menjadi umara panutan.
Keulamaan dan kepemimpinan bersanding manis dalam era tersebut. Sejatinya politik dan agama memang sebuah kesatuan.
Rasulullah pun telah menjadikan dirinya teladan sebagai pemimpin dan ulama terbaik sepanjang masa.
Kesempatan tidak akan datang berulang. Kehadiran UAS di tengah bangsa ini boleh jadi adalah kesempatan yang Allah berikan untuk kita.
Mudah-mudahan Allah mengijabahi lewat dukungan seluruh elemen bangsa dan umat di Indonesia.
Wallahu a’lam bissshhawaab
#ustadzabdulsomad #cawapres let’s make #somadeffect everywhere.
Setali tiga uang dengan Hanum, pencerahan Sugi Nuh Raharja alias Gus Nur Ikut meminta Ustaz Somad memikirkan kembali keputusan menolak jadi cawapres.
Gus Nur menyampaikannya melalui video berdurasi 15 menit 13 detik yang diunggah di YouTube.
Adapaun pesan Gus Nur sampaikan kepada Ustadz Abdul Somad sudah ditonton lebih dari 173.619 orang dan masuk 20 trending topik youtube.
Inilah petikan pernyataan Gus Nur untuk Ustaz Abdul Somad.
"Secara tidak langsung video ini saya tujukan untuk Ustadz Abdul Somad. Kalau antum lihat video ini mudah-mudahan memberikan volume kecil untuk qalbu antum. Informasi yang masuk banyak orang secara intensif melobi antum. Agar supaya antum tetap maju sebagai cawapres. Dan selama ini antum menolak."
"Saya yakin Anda tahu bahwa kafir harbi, liberal, sekurel, LGBT (lesbian, gay, bisexual, dan transgender), koruptor atau semua pihak yang menguras kekayaan negara diam-diam jadi musuh negara."
"Partai-partai menista agama dari dalam dan luar negeri yang selama ini menghancurkan Indonesia."
"Mereka panik. Mereka ketakutan kalau sampai antum mau menjadi cawapres. Termasuk rezim pak Jokowi dan kroni-kroninya. Dan mereka akan melakukan berbagai macam cara agar Ustadz Somad tidak menjadi cawapres," kata pendakwah kelahiran 11 Februari 1974 ini.
Gus Nur mengatakan, upaya pihak-pihak yang ingin mengagalkan Somad menjadi cawapres dilakukan melalui kata-kata diplomasi.
"Contohnya ini Ustaz Abdul Somad ini ulama yang baik. Ulama yang rahmatan lil 'alamin. Dipuji-puji antum Ustaz."
"Hatinya baik, hatinya suci."
"Makanya, Ustaz Abdul Somad tidak akan mau maju menjadi cawapres."
"Itulah salah satu diplomasi yang umum."
"Mereka akan melakukan berbagai macam cara agar antum tidak menjadi cawapres," ungkap pria yang juga dikenal sebagai penulis itu.
"Sadar atau tidak umat dan ulama. Bahkan non-muslim sekali pun. Asalkan di dalam hatinya dan pikirannya ada kesucian. Yang lama hidup di Indonesia. Minum airnya Indonesia, mencari nafkah di Indonesia, menghirup udara Indonesia. Tidur dan tinggal di Indonesia. Sudah jadi orang Indonesia. Tidak ada kepentingan apa-apa. Maka saya yakin dia akan mendukung dan bahagia kalau antum mau menjadi cawapres."
"Duet Pak Prabowo dan antum adalah solusi obat yang mujarab. Di satu sisi antum ditakuti, dan di satu sisi antum harapan umat, harapan ulama," lanjutnya.
"Antum mundur. Tapi saya yakin hati orang masih bolak-balik. Walaupun antum menolak dengan halus. Insya Allah masih ada waktu. Saya mewakili umat ya Ustaz Abdul Somad. Saya bukan orang yang suka memaksa antum."
"Tapi ini suara umat, suara ulama."
"Mudharat dan manfaatnya untuk kondisi saat ini insya Allah akan banyak manfaat kalau antum maju."
"Mudahan-mudahan antum akan mematahkan hukum kalau saya boleh lebai karna itu. Itu patah kalau antum bisa masuk kesana."
"Bahwa ada ulama, orang yang pintar agama yang masuk ke dalam sistem dan terbukti sistemnya yang bersih. Masuk dalam istana dan Alhamdulillah istananya bersih," ujar dia sebagimana dilansir dari Tribun Sumsel.
Saat hadir dalam ceramah di Pesantren Darul Quran, Deliserdang, Senin (6/8/2018), Ustaz Abdul Somad bantah dirinya dikaitkan dengan calon Wakil Presiden.
Ia mengatakan hanya sebuah isu pada tahun politik saat ini.
"Hayo, siapa yang sebut-sebut saya jadi wapres, tadi saya dengar,"ucap Ustad Abdul Somad, saat melakukan ceramah di Pesantren Darul Quran, Deliserdang, Senin (6/8/2018), mengutip Tribunmedan.com.
Beberapa waktu belakangan, beredar isu bahwa dirinya dikaitkan akan masuk salah satu bursa nama kuat akan menjadi calon Wapres.
Saat melakukan ceramah di Pesantren Darul Quran, Ustaz Abdul Somad menjawabnya dengan berupa candaan yang membuat ratusan orang yang hadir tertawa.
"Mana lah mungkin saya capres, jadi penceramah saja dulu saja saya," ucapnya.
Ia juga mengatakan, untuk menunggu hasil dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, siapa yang akan menjadi cawapres.
"Gak usah kita sehat-sehat isu dulu, lihat saja nanti pada waktunya, siapa yang akan menjadi calon," ucapnya.
Kemudian, Abdul Somad juga menyampaikan, untuk selalu mendukung pemerintah dalam menyukseskan program yang baik pada rakyat.
"Kita dukung aja pemerintah siapa pun yang menjadi presiden kelak mendukung dan kesejahteraan rakyat," ucap.
Kedatangan ke pesantren Darul Quran, untuk mengisi ceramah di tempat tersebut.
Pasalnya pesantren tersebut akan menggelar syukuran sekalian peresmian. Sykuran juga dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara terpilih Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.
Adalah pula yang hadir Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) selaku panitia acara tersebut.
Penolakan menjadi cawapres ini juga sudah pernah disampaikan Ustaz Abdul Somad secara tegas saat hadi di Semarang 30 Juni 2018.
Melalui video youtube yang diunggah tafaqquh, Ustaz Abdul Somad langsung mengomentari sambutan yang sangat luar biasa didapatkannya di Semarang.
Dituturkan Ustaz Abdul Somad, biasanya kalau ceramah itu yang menyambut panitia.
Namun di Semarang, begitu turun dari pesawat, dirinya justru melihat TNI hingga polisi.
"Biasanya kalau saya ceramah yang menyambut itu paling panitia, sekretaris, bendahara.
Tapi di Semarang masyaAllah, begitu turun pesawat TNI, Polisi, luar biasa. Saya heran ini kok seperti sambutan untuk wakil presiden," disambut tawa dan tepuk tangan jemaah.
Namun, Ustaz Abdul Somad langsung menyambung agar didoakan istiqomah menjadi ustaz sampai mati.
"Doakan Ustaz Somad istiqomah jadi ustaz sampai mati. Ini ada dunia pendidikan dan dakwah, biarkan Ustadz Somad fokus pendidikan dan dakwah saja," katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati keputusan Forum Ijtima Ulama dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa yang merekomendasikan namanya sebagai salah satu cawapres pendamping Prabowo.
"Para ulama ijtima, santri-santri, memberikan rekomendasi, kami hormati, kami muliakan, dan kami doakan," kata pria kelahiran Silo Lama, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 itu.
Isu cawapres ini juga sempat ditanyakan artis Arie Untung yang hadir saat Ustaz Abdul Somad tausiah di Semarang.
Menggunakan bahasa yang halus, Arie bertanya pada Ustaz Abdul Somad
"Pak Ustaz, junjungan kita 'kan Rasulullah. Ustaz pasti ingin seperti Rasulullah," kata Arie Untung.
Ustaz Abdul Somad mengangguk. Sejurus kemudian, dia tampak berpikir.
"Ini pertanyannya berat ini kalau begini," katanya.
Arie Untung buru-buru menimpali, "Bukan itu Ustaz, bukan itu pertanyannya. Rasulullah selain berdakwah kepada seluruh umat...".
Belum selesai Arie Untung bicara, Ustaz Abdul Somad memotongnya, "Kalau artis nanya, enak ya."
Arie Untung kemudian melanjutkan lagi pertanyaanya. "Apa Ustaz nggak ada keinginan seperti Rasulullah. Jadi pemimpin, Ustaz," ujarnya.
Pertanyaan itu bisa dimaknai apakah Ustaz Abdul Somad tidak punya keinginan menjadi pemimpin, yakni calon wakil presiden.
Apa jawaban Ustaz Abdul Somad?
"Kalau diberikan suatu perkara bukan kepada ahlinya, tunggulah kehancuran," paparnya.
Dia lalu berkisah. Pada zaman Nabi, ada sahabat yang bernama Umar Bin Khattab, yang dikenal sebagai ahli bidang pemerintahan.
Setelah Sayidina Abubakar meninggal, Umar yang menggantikannya.
Sayidina Abubakar sebenarnya punya anak laki-laki bernama Abdullah.
Setelah Sayidina Abubakar meninggal, orang ramai-ramai berkata kepada Abdullah:
"Abdullah, kami ingin mengangkatmu menjadi Khalifah, menggantikan Bapakmu."
Apa kata Abdullah? "Biarlah saya fokus pada mengajar umat, carilah orang yang lebih layak. Karena, menerima amanah padahal kita tidak punya kemampuan di bidang itu, berarti kita berkhianat," ujarnya.
Karena itu, menurut Ustaz Abdul Somad, masih banyak anak bangsa yang punya kemampuan. "Kita support," tegasnya.
Melalui akun instagram, Ustaz Abdul Somad juga sudah memosting poster Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto.
Katanya adalah pasangan yang seimbang.
Dalam poster tersebut terdapat keterangan soal karakter Prabowo dan Salim Segaf Al-Jufri.
"DUET MAUT TENTARA-ULAMA Pimpin & Jaga NKRI," begitu bunyi judul dalam poster yang diunggah pada Minggu (29/7/2018) ini.
Lewat caption unggahannya, Ustaz Somad menuliskan alasannya kenapa Prabowo-Habib Salim disebutnya sebagai pasangan seimbang.
Ustaz Somad juga menuliskan tentang penolakan putra Sayyidina Umar menjadi khalifah.
"Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan.
Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim.
Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara.
Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo.
Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti.
Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu.
Fokus di pendidikan dan dakwah.
Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad," tulis Ustaz Abdul Somad.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ustadz-abdul-somad-foto_20180219_145152.jpg)