Waspada Jambret
Kisah Endang Korban Jambret di Pekanbaru yang Koma dan Hilang Ingatan Tak Ingat Anak dan Keluarga
Evi Muliani (22), warga Jalan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, tak hanya satu-satunya korban jambret yang mengalami koma.
Akibat kejadian tersebut selain pendarahan di otak, dirinya mengalami luka patah pada bagian bahu sebelah kanan dan engsel paha lari.
Kondisi ini membuat rasa pilu anak, suami dan orang tuanya.
Suami korban, Udin bercerita selama kurun waktu setahun belakangan setelah kejadian dirinya bersama dua orang anak kandung hasil pernikahannya tak terurus.
"Selama kurun waktu setahun dirumah tiada yang masak, mengurus anak dan mengurus urusan rumah tangga lainnya karena kondisi istri yang belum bisa melakukan apapun pasca kejadian," katanya.
Udin bercerita karena kejadian tersebut, istrinya yang sebelum kejadian bekerja sebagai guru disebuah sekolah dekat rumah tidak bisa bekerja.
Selain itu kuliah yang dijalani istrinya sempat terkendala akibat kejadian tersebut.
Dari kejadian yang dialami istrinya setahun lalu, hingga saat ini dirinya belum mendengar kabar bahwa pelaku kejahatan ditangkap dan diadili.
Udin mengaku ikhlas atas kejadian yang menimpa istrinya, namun tetap berharap pelaku kejahatan jambret dan begal bisa di berantas pihak berwenang agar tiada korban lagi.
"Biarlah istri saya saja mengalami kejadian nahas ini, jangan sampai orang lain juga mengalaminya," katanya.
Ia berpesan agar masyarakat juga bisa lebih berhati-hati saat berkendara agar terhindar dari kejahatan tersebut.
Salah satu cara dengan menghindari membawa tas yang diselempang dibagian samping badan.
Orang tua korban, Sulaeman mengaku hingga saat ini masih merasa sedih atas kejadian yang menimpa anak kelimanya.
"Saya hanya bisa berharap anak bisa sembuh secepatnya dari sakit yang dideritanya akibat kejadian tersebut," katanya.
Ia berharap pelaku bisa segera ditangkap dan diadili pihak berwajib sesuai kejahatan yang dilakukannya. (iry)