Berita Siak
Hampir 35 Tahun Berkarir di PLN, Bertugas di Siak Sangat Berkesan Bagi Salman
Selama 34 tahun 8 bulan berkarir di PT PLN (persero), Salman sudah bekerja di bertugas area, bertugas di Siak sangat berkesan baginya
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Bupati akhirnya menjawab kebijakan pemindahan itu dikembalikan ke PLN.
Baca: Masyarakat Tuding PT Agro Abadi Alih Fungsi Lahan HTI, Juswari: Perusahaan Bisa Dipidana
Baca: BREAKING NEWS : Ustaz Abdul Somad Batalkan Sejumlah Dakwah di Pulau Jawa, Ini Alasannya
Padahal masyarakat trauma bila dipindahkan ke GI Pangkalan Kerinci lampu sering pudur.
"Saya tetap katakan bahwa saya bertanggungjawab. Akhirnya masyarakat percaya dan berhasil," kata dia.
Tidak hanya itu, Salman juga berhasil menyelesaikan pembangunan kantor rayon PLN Siak, yang awalnya berkintruksi separuh kayu menjadi kantor yang sangat representatif dan permanen.
Bekas kantor lama itu disumbangjan ke Pondok Pesantren Darul Quran, Sungai Apit.
Atas kesungguhan Salman pula, PLN berhasil menyalurkan CSR dan sumbangan karyawan PLN WRKr untuk membangun gedung pesantren Darul Quran di Sungai Apit.
"Gedung itu sudah diserahterimakan bulan puasa kemarin. Senangnya saya,Pak GM WRKR dan Ketum SP PLN datang pada acara itu," kata ketua Litbang DPP SP PLN itu.
Tidak hanya itu, selama bertugas untuk menuntaskan program itu Salman juga merasa banyak disupport oleh Bupati Siak Syamsuar, anggota DPRD Siak, Kapolres Siak, para camat dan tokoh masyarakat.
Baca: Misteri Kapal Hantu Berbendera Indonesia yang Bikin Geger Myanmar Terpecahkan
Baca: Tiga Naga FC masuk Group F Putaran Nasional Liga Pelajar Piala Menpora U16
"Saya mohon pamit dan erimakasih kepada pak bupati Siak, pam Syamsuar dan pak wakil, pak Alfedri. Juga kepada ketua DPRD, pak Indra Gunawan, termasuk yang banyak mendukung saya anggota DPRD yakkni pak Sujarwo, Zulfaini dan pak Syamsurizal," kata dia.
Ia mengakui, pihak kepolisian juga banyak membantunya, termasuk media massa.
Pada masa pensiun ini, Salman juga berniat terus membantu masyarakat semampunya. Kemudian berencana melanjutkan pembangunan pondok pesantren Darul Quran Sungai Apit.
"Masih banyak program sebenarnya yang masih bisa dilakukan buat kabupaten Siak, namun waktu purnabaktilah yang membatasi. Mudah-mudahan pengganti saya akan melanjutkan pembangunan kelistrikan di Siak," kata alumni SMKN 1 Padang itu.
Perjalanan Salman juga sangat berliku. Bertugas wilayah Sumbar selama 13 tahun, pindah ke Tanjung Pinang pada 1996. Selama 13 tahun pula Salman berkarir di sana, pada 2013 pindah ke Perawang dan terakhir di Siak.
"Saya pensiun di sini, dan saya sangat nyaman setelah pensiun ini," kata dia.
Diketahui Salman lahir di Padangpanjang, 16 Agustus 1962, umur 56 tahun. Istrinya, Alfeni (55) yang setia mendampingi dalam keadaan suka dan duka. Mereka dikaruniai 5 orang anak yakni Febrian Kurnia Azani (31), Astria Sasmita (30), Rio Munarko (28), Wiliana Alfesa (22), Flora Salsabila alfesa (14).
"Bapak memang punya karakter yang kuat dan watak yang keras terhadap ketidakbenaran. Karena itu, saya nyaman selalu bersama beliau," kata Alfeni. (*)