Pengeroyok Haringga Dilarang Nonton Bola Seumur Hidup di Indonesia, Ini Respons Smeck Hooligan
Sanksi Tegas dikeluarkan Komdis PSSI kepada tersangka suporter Persib yang menyebabkan matinya Haringga Sirla
TRIBUNPEKANBARU.COM, MEDAN - Sanksi Tegas dikeluarkan Komdis PSSI kepada tersangka suporter Persib yang menyebabkan matinya Haringga Sirla pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion GBLA, Minggu (23/9/2018) lalu.
Tepat pada poin 4 dari 14 butir sanksi yang dikeluarkan Komdis, Selasa (2/10/2028).
"Seluruh tersangka pengeroyokan Haringga Sirla pada Liga 1 2018 saat pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta 23 September 2018
dengan pelanggaran melakukan provokasi hingga pengeroyokan disertai pemukulan terhadap supporter Persija Jakarta hingga tewas, dihukum larangan menonton sepakbola di wilayah Republik Indonesia seumur hidup," demikian bunyi poin 4 keputusan Komdis PSSI tersebut.
Hingga hari ini Selasa (2/10/2018), Polrestabes Bandung telah menangkap 14 orang dimana 8 diantaranya sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Baca: Silahkan Salurkan Bantuan Anda, BPBD Damkar Pekanbaru Buka Posko Bencana Palu dan Donggala
Baca: Video : Dewan Minta Pokir Ditambah, Ini Tanggapan Sekda Riau
Baca: Andalkan 4 Kamera Lenovo K9 Dijual Resmi di Indonesia Seharga Rp 2 Jutaan
Menanggapi putusan atas suporter ini, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Smeck Hooligan, Bani Gultom mengatakan hukuman tersebut sudah tepat diberikan atas tindakan tidak manusiawi tersebut.
'Untuk hukuman pas atau tidak kita hargai keputusan komdis. Sebenarnya pandangan pribadi sudah pas karena untuk efek jera," katanya kepada Tribun lewat sambungan selular.
Namun, ia juga meminta ketegasan dari Komdis untuk tetap konsisten apabila kejadian serupa terjadi lagi di klub lain. "Juga satu suporter lain apabila melakukan hal serupa juga jangan tebang pilih-pilih hukuman. Diminta ketegasan dari komdis yang sama dan setimpal," tegasnya.
Bani yang masih di Jakarta mengikuti silaturahmi Suporter Sepak Bola Bersama Kemenpora tersebut berharap agar kejadian serupa tak akan pernah terjadi lagi di Indonesia.
"Inti dari pertemuan semalam bahwa PSSI harus terlibat dalam pembinaan suporter Indonesia. Berkomitmen untuk menghindari segala bentuk intimidasi dan provokasi keadaan suporter, dan meminta agar kompetisi sepak bola Indonesia lebih baik," jelasnya.
"Harapannya untuk seluruh rekan suporter ini pelajaran untuk kita semua. Jangan ada korban jiwa lagi, rivalitas boleh tapi jangan sampai rivalitas yang membunuh jangan sampai," tutup Bani.
(cr10/tribunmedan.com)