Agam
Jalan Raya Bukittinggi-Medan yang Putus Akibat Longsor di Kabupaten Agam Sudah Bisa Dilalui Mobil
Jalan Raya Bukittinggi-Medan sudah bisa dilewati setelah sempat putus akibat tertimbun material longsor di Kabupaten Agam
Laporan Kontributor Tribunpadang.com Riki Suardi dari Padang
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jalan Raya Bukittinggi - Medan yang putus akibat longsor di Kabupaten Agam, akhirnya sudah bisa dilalui kendaraan sejak pukul 03.00 WIB dinihari tadi, Senin (12/11/2018).
Longsor di Kabupaten Agam terjadi setelah hujan lebat melanda Kabupaten Agam, Minggu (11/11/2018).
Material longsor di Kabupaten Agam ini menutupi Jalan Raya Bukittinggi - Medan.
"Dinihari tadi sekitar pukul 03.00 WIB kendaraan sudah bisa lewat, tapi sistem buka tutup. Sekitar pukul 06.00 WIB, baru kembali lancar" kata Koordinator Pusdalops BPBD Agam, Lukhman Syuahputra kepada tribunpadang.com, Senin pagi.
Kemudian terkait truk Fusop yang terguling ke sawah karena dihantam material longsor, Lukhmah mengatakan bahwa saat ini, proses evakuasi truk tersebut dari sawah masih berlangsung.
Baca: BREAKING NEWS : Longsor di Kabupaten Agam, Akses Jalan Bukittinggi - Medan Putus
Baca: Dampak Longsor di Kabupaten Agam, Mobil Terkurung Longsor hingga Fuso Terguling ke Sawah
"Sedangkan Truk Collt T yang terjebak di antara reruntuhan tanah longsor dari tebing, sudah dievakuasi seiring berlangsungnya pembersihan material longsor di badan jalan yang dilakukan sejak Minggu malam hingga Senin pagi," ujarnya.
Akibat hujan lebat yang mengguyur sebagian Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sejak Minggu (11/11/2018) siang hingga malam, mengakibatkan terjadinya longsor di kawasan Jorong Sipisang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah.

Bahkan akibat longsor yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB tersebut, akses kendaraan dari Bukittinggi menuju Medan maupun sebaliknya putus.
Badan jalan Nasional tersebut tertimbun material longsor hingga ketinggian mencapai 5 meter dan panjang sekitar 25 meter.
Baca: 2 Pasangan Diamankan Satpol PP Padang Saat Berduaan di Kamar Hotel, Tak Bisa Tunjukkan Buku Nikah
Baca: Rumah Dihantam Longsor di Pariaman, Seorang Mahasiswi Meninggal Dunia, 2 Orang Luka-luka
Selain itu, dampak longsor juga menyebabkan kemacetan panjang, dan dua unit truk yang terdiri dari mobil Colt T dan Fuso juga ikut terdampak.
Bahkan truk fuso, terguling ke sawah karena dihantam material longsor. Sedangkan Colt T, tertahan di antara reruntuhan tanah longsor.
Satu mobil Colt T terkurung di antara longsoran tanah akibat longsor di Kabupaten Agam, Sumbar, Minggu (11/11/2018) malam.
Satu truk fuso juga terguling akibat hantaman material longsor.
Kuatnya hantaman longsor menyebabkan truk fuso terguling ke sawah.
Longsor terjadi di Kabupaten Agam, Sumbar, Minggu (11/11/2018).
Hujan lebat yang mengguyur sebagian Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sejak Minggu (11/11/2018) siang hingga malam, mengakibatkan terjadinya longsor di kawasan Jorong Sipisang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah.
Bahkan akibat longsor yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB tersebut, akses kendaraan dari Bukittinggi menuju Medan maupun sebaliknya putus.
Ruas Jalan Nasional itu tertimbun material longsor.
Selain itu, dampak longsor juga menyebabkan kemacetan panjang di Jalan Nasional tersebut.
"Ketinggian longsor yang menutup badan jalan mencapai 5 meter dengan panjang 25 meter. Saat ini alat berat yang dikerahkan Dinas PU Provinsi masih bekerja membersihkan badan jalan dari material longsor," kata Koordinator Pusdalops BPBD Agam, Lukhman Syahputra kepada Tribunpadang.com Minggu malam.
Selain jalan yang hingga kini masih tertutup material longsor, dua unit truk yang terdiri dari mobil Colt T dan Fuso ikut terdampak.
Mobil Colt T, sebut Lukhman, terkurung di antara longsoran tanah.
Sedangkan truk Fuso terguling ke sawah karena dihantam material longsor.
"Untuk korban jiwa maupun luka-luka alhamdulillah tidak ada. Bagi pengendara yang ingin ke arah Medan atau ke Bukittinggi, sebaiknya lewat jalan alternatif. Sebab hingga malam ini, jalan masih tertutup dan kemacetan sudah mulai terjadi," ujarnya.
Hujan Lebat
Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar, sejak Rabu hingga Kamis (8/11/2018) siang lalu juga menyebabkan empat kecamatan di daerah berjulukan 'Tali Tigo Sapilin' itu mengalami longsor dan banjir.
Operator Pusdalops BPBD Agam, Lukhman Syahputra mengatakan, keempat kecamatan yang terdampak banjir dan longsor itu terdiri dari Lubuk Basung, Palupuah, Palembayan, Ampek Nagari, dan Tanjung Mutiara.
Di Kecamatan Lubuk Basung, sebut Lukhman, bencana longsor terjadi di Jorong III Garagahan, Nagari Garagahan, pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB dan menghantam dua unit rumah warga.
4 Kecamatan di Kabupaten Agam Sumbar Longsor, Hantam Rumah Warga Jelang Tengah Malam (istimewa)
"Bahkan, sepasang suami istri yang berada di salah satu rumah yang diterjang longsor bernama Netti dan Pakiah, mengalami luka-luka dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," kata Lukhman saat dihubungi tribunpadang.com Kamis malam.
Kemudian di Kecamatan Palupuah, lanjut Lukhman, longsor juga terjadi di enam titik di kawasan Nagari Simauang.

Dua di antaranya, menerjang irigasi di kawasan Solok Kampuang Jambak dan beberapa sawah masyarakat.
Sedangkan empat titik lagi, longsor menimbun badan jalan di Kelok Jeep Air Kijang, Jalan Padang Manggis, di kawasan Kampung Pili Tibo dan di Jalan SD 04 Simauang.
Bahkan Kamis siang, jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan.
"Saat ini, jalan yang terdampak longsor itu sudah bisa dilewati kendaraan setelah petugas BPBD bersama Dinas PU Agam, membersihkan material yang menimbun badan jalan dengan alat berat. Namun begitu, kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada," tuturnya.
Longsor di Kecamatan Palembayan, lanjutnya, terjadi di Jalan Lingkar Simpang Ateh Sawah Panjang, yaitu di Jorong Gumarang, Nagari Tigo Koto Silungkang.
Bahkan, longsor tersebut merusak pondasi jembatan, sehingga jembatan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, karena berpotensi ambruk
Kemudian di Jorong Pasa Palembayan, Nagari Ampek Koto Palembayan, lonhsor juga menutupi ruas jalan provinsi sebanyak dua titik dengan panjang longsor mencapai 20 meter dengan ketinggian mencapai 15 meter.
"Kami di BPBD Agam sudah berkoordinasi dengan PUPR Provinsi, Pemerintah Kecamatan dan Nagari untuk penanganan. Saat ini jalan provinsi itu masih diitutup. Alat berat masih bekerja. Kemungkinan dinihari sudah bisa dilewati kendaraan," bebernya.
Di Kecamatan Tanjung Mutiara, tambahnya, bencana yang terjadi akibat hujan sejak Rabu siang itu membuat terjadinya banjir yang merusak irigasi Anak Air Kerinci di Jorong Bukit Malintang, Nagari Tiku Utara.
Kemudian di Kecamatan Ampek Nagari, banjir terjadi di Jorong Anak Aia Kasiang, Nagari Bawan.
Banjir, sebut Lukhman, terjadi pada Kamis dinihari sekitar pukul 04.30 WIB.
Bahkan ketinggian banjir mencapai 2 meter.
Banjir di Nagari Bawan itu merendam 14 unit rumah warga.
Tujuh di antaranya hingga Kamis malam masih digenangi banjir.
Bahkan, sebagian pemilik rumah masih berada di tempat pengungsian di lokasi yang lebih tinggi.
"Lokasi yang terdampak ini memang rawan banjir. Bahkan setiap hujan lebat dengan durasi di atas 2 jam, daerah ini selalu digenangi banjir. Lokasi ini merupakan kawasan Plasma Sawit," pungkas Lukhman.(*)