Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Bukan Dihentikan, Ternyata Ini yang Terjadi Terkait Anggaran Makan dan Minum Siswa SMAN Plus Riau

Bukan dihentikan, ternyata ini yang terjadi terkait anggaran makan dan minum siswa SMAN Plus Riau

Penulis: Alex | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi
Sosmed Tribun Pekanbaru 

Sedangkan untuk sekolah gratis yang saat ini tengah direncanakan dan dicanangkan pihaknya, menurut Husaimi hal itu memang ada direncanakan.

Namun bagi dirinya pribadi, Husaimi menyebut ia termasuk orang yang tidak setuju dengan istilah sekolah gratis, karena jika memang ingin menggratiskan, seharusnya cukup dijelaskan, apa saja yang digratiskan.

"Disebut dengan istilah gratis, tapi nanti ujung-ujungnya orangtua tetap dibebankan beli baju sekolah, buku, LKS dan lainnya. Lebih baik dijelaskan saja, apa-apa saja yang digratiskan," ujarnya.

Sebelumnya, pihak DPRD Riau merencanakan akan mengalokasikan dana pendidikan gratis untuk tingkat SMA sedrajat, sebanyak Rp 200 miliar, melalui APBD murni 2019.

Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman yang juga merupakan pimpinan Badan Anggaran (Banggar) mengatakan, melihat potensi anggaran yang tersedia saat ini sangat memungkinkan untuk dilakukan pengalokasian pendidikan gratis tersebut.

Baca: KRONOLOGIS Bocah Diterkam Buaya di Bonai Darusslam, Ibu Korban Sempat Minta Tolong

Baca: Bisa karena Biasa, Gadis asal Pekanbaru Ini Kini Menjadi Motivator

"Kita akan anggarkan sekitar Rp 200 miliar untuk pendidikan gratis ditingkat SMA. Kalau melihat anggaran kita sangat memungkinkan. Jangan sampai terjadi lagi, ada siswa tidak menerima ijazah karena belum bayar ini itu segala macam," kata Noviwaldy Jusman kepada Tribun.

Diakui pria yang akrab disapa Dedet ini, pihaknya belum menfixkan rencana tersebut dengan pihak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Riau, tapi hal tersebut juga telah ia bicarakan dengan gubernur terpilih, dan gubernur terpilih menurutnya menyetujui hal tersebut.

"Memang belum ada kesepakatan kita dengan pihak Pemprov saat ini. Tapi kalau mereka tidak setuju, nanti kita akan realisasikan dengan gubernur terpilih, karena kita juga sudah bicarakan hal ini dengan gubernur terpilih dan beliau setuju," imbuhnya.

Dijelaskan pria yang akrab disapa Dedet ini, program pendidikan gratis tersebut akan meliputi, buku gratis, Lembaran Kegiatan Sekolah (LKS), operasional sekolah dan lainnya.

Semua nantinya menurut dia akan dibebankan ke APBD Riau tahun 2019.

Baca: KPU Inhil Tetapkan Jumlah DPTHP 2 dan Jumlah TPS untuk Pemilu 2019, Ini Jumlahnya

Baca: Pagar Sekolah Roboh Tewaskan Dua Orang, Ini Kata Walikota Pekanbaru

"Orangtua selama ini masih terbebani dengan pembelian LKS, buku-buku, dan berbagai pungutan lainnya di sekolah. Jika program ini terlaksana, maka yang demikian akan dibebankan ke APBD Riau, orangtua hanya perlu membeli seragam sekolah dan itu pun dibeli di luar sekolah, tidak di sekolah, agar tak ada muncul persolan lagi," imbuhnya.

Sehingga nantinya menurut Dedet sekolah tidak diperkenankan lagi melakukan pungutan yang ujung-ujungnya dibebankan ke orangtua siswa.

Selain itu, peningkatan kualitas guru menurut Dedet juga akan dilakukan, seperti menaikkan insentif guru dan memberikan pelatihan-pelatihan untuk guru.

"Adanya peningkatan kualitas guru, siswa tidak perlu les di luar sekolah, sehingga cukup di sekolah saja," ujarnya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved