Pekanbaru
Pagar Sekolah Roboh Tewaskan Dua Orang, Ini Kata Walikota Pekanbaru
Rohohnya pagar SD Negeri 141 Jalan Tengku Bey yang menyebabkan dua meninggal dunia direspon serius Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Pagar Sekolah Roboh Tewaskan Dua Orang, Ini Kata Walikota Pekanbaru
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Rohohnya pagar SD Negeri 141 Jalan Tengku Bey yang menyebabkan dua meninggal dunia direspon serius Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT pada Kamis (15/11/2018).
Meski saat kejadian dirinya tidak berada di Pekanbaru, namun dirinya mengaku sudah mendapatkan banyak laporan terkait insiden tersebut.
Baca: KRONOLOGIS Bocah Diterkam Buaya di Bonai Darusslam, Ibu Korban Sempat Minta Tolong
Baca: SKD Berbasis CAT CPNS 2018 di Pemko Dumai Berakhir, Yani Pasrah dengan Terima Hasil
Berdasarkan laporan yang dirinya terima, memang bangunan pagar yang roboh tersebut sudah ditambah ketinggiannya oleh komite sekolah.
Namun sayang, pihak komite sekolah tidak berkoordinasi dengan dinas terkait merenovasi bangunan pagar tersebut.
"Kepala sekolah dan guru harus melakukan pengawasan secara berkala terhadap bangunan di sekolahnya masing-masing. Kemudian pihak komite yang ingin membangun struktur bangunan seperti pagar, jangan kerja sendiri. Lakukan koordinasi dengan dinas teknis seperti PUPR," katanya.
Baca: Jelang Timnas Thailand vs Indonesia di Piala AFF 2018, Peran 2 Pemain Penting Garuda
Baca: Realme Mulai Berani, Terang-terangan Bandingkan Realme 2 Pro dengan Redmi Note 6 Pro di Medsos
Firdaus menegaskan, kondisi tanah Kota Pekanbaru banyak merupakan lahan gambut.
Jika dilahan gambut dibuat bangunan yang konstruksinya tidak sesuai dengan kondisi tanahnya, maka bangunan yang dibuat tidak akan tahan, sehingga bisa menimbulkan musibah.
"Sekali lagi saya ingatkan, kepada kepala sekolah dan juga guru, diharapkan agar dapat memperhatikan kondisi sekolahnya. Terutama terhadap kemungkinan terjadinya musibah-musibah," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengungkapkan, pagar sekolah yang roboh dan menimpa warga hingga meninggal dunia ternyata baru terkahir direnovasi tahun 2016.
Baca: KPU Inhil Tetapkan Jumlah DPTHP 2 dan Jumlah TPS untuk Pemilu 2019, Ini Jumlahnya
Baca: Bisa karena Biasa, Gadis asal Pekanbaru Ini Kini Menjadi Motivator
Sebelumnya pagar ini hanya setinggi lebih kurang satu meter.
Kemudian komite sekolah menambah tinggi pagar dengan menggunakan pondasi pagar yang lama.
"Pagar itu kan bangunan lama, kemudian direhap oleh komite. Ditambah lagi ketinggianya sekitar 50 centimeter, yang menambah itu komite sekolah," katanya.
"Kita serahkan ke PU untuk melakukan pembersihan dan menilai kelayakan pagar itu, karena kalau kita lihat ada faktor alam juga, curah hujan, dan terlalu dekat dengan jalan, kemudian pondasinya juga dekat dengan parit," imbuhnya.
Akibat pondasi pagar yang terkikis sehingga pagar tersebut roboh ke arahan jalan dan menimpa sejumlah warga yang saat itu melintas di lokasi tersebut.
Baca: Debit Air dari Hulu Stabil, Permukaan Sungai Kampar di Hilir Waduk PLTA Koto Panjang Naik
Baca: Ramalan Zodiak Jumat 16 November 2018: ARIES Mulai Stres Karena Masalah Keuangannya
"Kalau dilihat secara fisik pagarnya masih bagus. Tapi pondasinya memang itu pondasi lama, ditambah lagi terkikis oleh air dan getaran mobil yang lewat, karena posisinya dekat dengan jalan," ujarnya.
Pihaknya mengaku sudah menggarkan untuk perbaikan pagar tersebut di tahun anggaran 2019.
Namun belum sempat dilakukan perbaikan, pagar tersebut roboh dan menelan korban jiwa.
"Kita sudah anggarkan di APBD 2018, tapi belum sempat kita kesana, sudah kejadian (pagar roboh)," ujarnya.
Seperti diketahui, Tembok pembatas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 141 di Jalan Tengku Bey, Simpang Jalan Abidin, Pekanbaru ambruk, Selasa (14/11/2018) pagi.
Akibat robohnya pagar sekolah ini, dua orang tewas dalam kejadian ini. (*)