Berita Riau

10 Fakta Mengejutkan dari 10 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Riau, Nomor 5 Temukan Uang Jutaan

Ini 10 fakta mengejutkan dari 10 mayat ditemukan mengapung di perairan Riau, nomor 5 ada temuan uang jutaan rupiah di saku pakaian mayat

Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Muhammad Natsir
Nelayan Bengkalis Temukan Tiga Mayat Mengapung di Perairan Pambang Pesisir. 10 Fakta Mengejutkan dari 10 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Riau, Nomor 5 Temukan Uang Jutaan 

10 Fakta Mengejutkan dari 10 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Riau, Nomor 5 Temukan Uang Jutaan

TRIBUNBENGKALIS.COM, BENGKALIS - Ini 10 fakta mengejutkan dari 10 mayat ditemukan mengapung di perairan Riau, nomor 5 ada temuan uang jutaan rupiah di saku pakaian mayat.

Penemuan 10 mayat itu berawal dari penemuan mayat oleh nelayan Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan, Bengkalis di perairan Pambang Pesisir sekitar pukul 10.30 WIB pada Kamis (29/11) siang.

Baca: Wahab Temukan Uang Jutaan Rupiah di Saku Pakaian Mayat Mengapung di Perairan Bengkalis

Baca: 10 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Riau, Pertanda Apakah Ini?

Terakhir, nelayan menemukan mayat perempuan mengapung di perairan Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada Selasa (4/12/2018).

10 fakta tersebut yakni:

PERTAMA

Mayat ditemukan mengapung di permukaan laut di perairan Riau.

Mayat ditemukan secara terpisah empat lokasi.

Dua lokasi di perairan Bengkalis, satu lokasi di perairan dumai, dan satu lokasi di perairan Kepulauan Meranti.

KEDUA, mayat mengapung di perairan Riau yang dekat dengan perbatasan Indonesia-Malaysia yakni Selat Malaka.

Keterangan dari warga setempat, kawasan ini banyak digunakan oleh TKI ilegal sebagai jalur pelayaran menuju Malaysia.

Fakta ini menguatkan dugaan bahwa mayat-mayat ini adalah TKI ilegal yang pulang atau berangkat dari atau menuju ke Malaysia.

Diduga juga kapal yang mereka tumpangi karam akibat gelombang tinggi, karena pada akhir tahun ini ombak di perbatasan Indonesia-Malaysia tinggi dan angin kencang.

Baca: Fly Over Pekanbaru Tak Selesai, Kontraktor Terancam Didenda, Ini Aturan Jelasnya

Baca: Kisah Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Penari, Bayarannya Bisa Menambah Pundi Keuangannya

KETIGA, 10 mayat di temukan di lokasi yang berbeda dalam sepekan terakhir.

8 mayat ditemukan mengapung di perairan Bengkalis, 1 mayat ditemukan mengapung di perairan Dumai, dan 1 mayat ditemukan mengapung di perairan Kepulauan Meranti.

KEEMPAT, kondisi mayat sudah tidak normal, ada yang gembung dan sudah tidak lengkap serta mengeluarkan bau busuk.

Daging muka mayat ada yang sudah mengelupas, dan juga ada yang sudah tidak memiliki hidung, sehingga mukanya tampak datar.

KELIMA, ada uang pecahan Rp 100 ribu ditemukan di dalam saku pakaian mayat yang jumlahnya mencapai Rp 5 juta.

Tenaga Honor Kamar Mayat RSUD Bengkalis, Wahab menemukan uang jutaan rupiah di saku pakaian mayat mengapung di perairan Bengkalis, Riau, Indonesia.

Uang yang ditemukan itu pecahan Rp 100 ribu, dan jumlahnya mencapai Rp 5 juta rupiah.

Selain uang, Wahab juga menemukan handphone, namun sudah dalam kondisi rusak, serta gelang emas.

KEENAM, empat mayat berjenis kelamin perempuan, dan enam mayat berjenis kelami laki-laki.

Dari bincang-bincang orang yang berada di dekat kamar mayat saat mayat berada di RSUD Bengkalis, ada dugaan bahwa mayat-mayat ini adalah TKI ilegal yang berjumlah 19 orang.

Akibat kapal mereka tenggelang atau karam, mereka jatuh ke laut dan meninggal dunia.

KETUJUH, pada mayat itu ada ditemukan tanda pengenal berupa KTP.

Satu KTP yang sudah di press ditemukan di dalam salah satu kantong celana mayat atas nama Ujang Chaniago.

Berdasarkan data pada KTP tersebut diketahui mayat laki-laki ini berasal dari Sumatera Barat bernama Ujang Chaniago, lahir di Padang 5 Agustus 1970.

Alamatnya Lubuk Nyiur Dusun Koto Mudik, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Satu KTP lagi atas nama Maya Karina kelahiran Mojekerto 29 November 1981, dengan alamat Desa Metikan RT02 RW02 Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Munjekerto, Provinsi Jawa Timur.

KEDELAPAN, masih ada mayat yang yang belum diketahui identitasnya.

Tiga mayat sudah terindentifikasi yakni, Ujang Chaniago, Mimi Dewi dan Maya Karina.

Dua diantaranya sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga mayat.

Dua mayat yang di bawa pulang tersebut diantaranya Ujang Chaniago dan Mimi Dewi.

Sementara satu lagi Maya Karina belum dijemput pihak Keluarga.

Sementara sisanya tujuh mayat saat ini masih berstatus Mr X dan Mrs X.

KESEMBILAN, kepolisian Bengkalis berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia terkait penemuan mayat ini, namun polisi belum menjelaskan hasil dari koordinasi ini.

Kepala Desa Pambang Pesisir, Pasla pernah ditelpon oleh orang dari Malaysia yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.

KESEPULUH, tujuh mayat yang masih berstatus Mr X dan Mrs X  hingga saat ini masih diidentifikasi di RS Bhayangkara Pekanbaru.

Bagi warga Indonesia yang merasa kehilangan keluarganya untuk bisa menghubungi kepolisian di Polda Riau.

Wahab Temukan Uang Jutaan Rupiah di Saku Pakaian Mayat Mengapung di Perairan Bengkalis

Tenaga Honor Kamar Mayat RSUD Bengkalis, Wahab menemukan uang jutaan rupiah di saku pakaian mayat mengapung di perairan Bengkalis, Riau, Indonesia.

Uang yang ditemukan itu pecahan Rp 100 ribu, dan jumlahnya mencapai Rp 5 juta rupiah.

Selain uang, Wahab juga menemukan handphone, namun sudah dalam kondisi rusak, serta gelang emas.

Hampir semua mayat mengapung di perairan Bengkalis yang masuk di kamar jenazah RSUD Bengkalis akhir pekan lalu kondisi yang mengenaskan.

Mayat tersebut ditemukan di perairan Bengkalis berturut-turut sejak Kamis lalu mengapung di permukaan laut.

Kondisi mayat membengkak, dan mengeluarkan bau busuk menusuk hidung dan kadang membuat sebagian orang yang tidak tahan aroma busuk menyengat ini akan langsung muntah.

Kondisi ini yang di hadapi Wahab (63) berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) selama tiga hari berturut turut.

Pria separuh baya ini sama sekali tidak merasa jijik menangani dan merapikan mayat tersebut.

Dia bahkan seperti tidak mencium aroma busuk saat masuk kamar mayat ketika merapikan mayat sebelum dibawa oleh ambulan ke Pekanbaru.

Menurut dia, sudah hal biasa berhadapan dengan mayat, karena memang bagian dari pekerjaannya di RSUD Bengkalis.

Wahab merupakan tenaga honor yang bertugas membersihkan mayat ataupun memandikan mayat di RSUD Bengkalis.

Sudah sejak tahun 2006 lalu ia menjalani profesin ini di RSUD Bengkalis.

Kebiasaan inilah yang membuatnya sudah terbiasa membersihkan mayat dengan kondisi yang sudah rusak tersebut dan berbau busuk tanpa rasa takut dan jijik sedikit pun.

"Sudah biasa sudah banyak menghadapi mayat seperti ini. Dulu awal tugas di sini juga ada rasa takutnya. Namun sekarang sudah biasa," tambahnya.

Wahab menceritakan, tugasnya memang membersihkan mayat yang sudah divisum dan diindentifikasi setiap ada yang masuk ke kamar jenazah RSUD Bengkalis ini.

Bahkan kalau diminta memandikan dan mensholatkan juga ia yang lakukan.

Begitu juga dengan delapan mayat yang ditemukan sejak Kamis pekan kemarin.

Semua mayat tersebut setelah diindentifikasi langsung dibersihkan dan dipersiapkan dievakuasi ke Pekanbaru.

Pria yang sejak 1984 tinggal di Bengkalis ini mengatakan, kondisi mayat yang diurusnya sebelum dievakuasi kondisinya susah dikenali, karena sebagian wajah mayat sudah banyak hilang.

"Kalau orang tidak biasa, melihatnya tentu tidak kuat. Kondisi wajah mayat itu sudah rata, bagian bagian dagingnya sudah banyak hilang," pungkasnya.

Selain kondisi mayat yang sudah tidak utuh, Wahab juga sempat terkejut, karena ternyata mayat yang sudah membusuk ini masih mengantongi sejumlah uang disalah satu saku pakaiannya.

"Bahkan jumlahnya cukup banyak uangnya pecahan Rp 100 ribu rupiah. Kalau saya perkirakan kemungkinan ada sekitar Rp 5 juta rupiah," terangnya.

Selain uang benda lain juga ditemukan dalam saku celana mayat tersebut yakni berupa handphone namun kondisinya sudah rusak.

"Kalau tidak salah juga ada yang bawa gelang emas kemarin di tangannya," tambah Wahab.

Barang-barang ini dilihat Wahab pada tiga mayat pertama yang ditemukan pada hari Kamis lalu.

"Sepertinya memang mereka korban kapal tenggelam. Tapi kita tidak tahu juga dimana kapalnya tenggelam," tambah Wahab.

Meskipun tidak tahu pasti kapal tenggelam tersebut dimana.

Wahab sempat mendengar bincang-bincang orang yang berada di dekat kamar mayat tersebut.

"Kabarnya mereka ini korban kapal tenggelam TKI Ilegal. Jumlahnya sekitar 19 orang yang rombongan mereka ini," kata dia.

Menurut dia, kalau ada sebanyak itu kemungkinan nanti bisa jadi ada lagi yang akan ditemukan dan di bawa ke sini.

"Kalau saya siap-siap saja karena sudah bisa. Memang beraroma tidak enak, tapi harus di kerjakan," tandasnya.

10 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Riau, Pertanda Apakah Ini?

Seminggu ini ada 10 mayat ditemukan mengapung di perairan Riau, pertanda apakah ini bagi masyarakat Riau dan bagi kepolisian serta negara ini?

8 mayat ditemukan mengapung di perairan Bengkalis dan pertama kali ditemukan pada rabu (29/11/2018), 1 mayat ditemukan mengapung di perairan Dumai, dan 1 mayat ditemukan mengapung di perairan Kepulauan Meranti pada Selasa (4/12/2018).

10 mayat ditemukan mengapung di perairan Riau itu, tiga mayat sudah teridentifikasi, 7 lagi masih berstatus Mr X dan Mrs X.

Jenis kelamin 10 mayat ditemukan mengapung di perairan Riau itu, 6 mayat berjenis kelamin laki-laki, empat mayat berjenis kelamin perempuan.

Dari 10 mayat ditemukan mengapung di perairan Riau itu, tiga di antaranya sudah teridentifikasi oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.

Hal ini diungkap langsung Paur Humas Polres Bengkalis, Ipda Kusnandar Subekti kepada Tribunbengkalis.com pada Senin (3/12/2018) siang.

Menurut dia, tiga mayat yang terindentifikasi tersebut diantaranya Ujang Chaniago, Mimi Dewi dan Maya Karina.

Dua diantaranya sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga mayat.

"Dua mayat yang di bawa pulang tersebut diantaranya Ujang Chaniago dan Mimi Dewi. Sementara satu lagi Maya Karina belum dijemput pihak Keluarga," pungkasnya.

Sementara sisanya saat ini masih berstatus Mr X dan Mrs X.

Menurut Paur Humas Polres Bengkalis, secara menyeluruh jumlah mayat yang ditemukan sebanyak sembilan mayat dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.

Sembilan mayat ini terdiri dari delapan mayat yang ditemukan di Bengkalis sejak Kamis hingga Sabtu kemarin.

Semenatara satu lagi merupakan mayat yang ditemukan Basarnas Dumai pada tanggal 24 November lalu, diduga masih ada kaitannya dengan mayat yang ditemukan di perairan Bengkalis.

Sementara itu, Subekti mengatakan, belum bisa menyimpulkan penyebab kematian mayat tersebut.

"Kita belum bisa simpulkan apakah mereka terkait TKI ilegal, karena saat ini polisi di lapangan masih melakukan pendalaman," terang Paur Humas.

Bahkan, informasi adanya kapal TKI ilegal yang tenggelam di perairan Riau belum akurat dan belum jelas kebenarannya.

"Jadi informasi tersebut belum bisa di pertangungjawabkan," tandasnya.

Misteri 8 Mayat Mengapung di Perairan Bengkalis, Polres Bengkalis Koordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia

Sebanyak 8 mayat mengapung ditemukan di perairan Bengkalis, Riau, Indonesia, Polres Bengkalis koordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia.

8 mayat mengapung itu ditemukan warga tiga hari berturut-turut di perairan Bengkalis yang dekat dengan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Dalam tiga hari ini warga Bengkalis dihebohkan dengan penemuan mayat mengapung diperairan Bengkalis yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka.

Penemuan pertama mayat mengapung pada Kamis (29/11/2018) pagi kemarin.

Mayat mengapung pertama kali ditemukan nelayan Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau, Indonesia.

Saat melaut sekitar pukul 10.00 WIB, nelayan menemukan mayat mengapung sebanyak tiga mayat.

Mayat ini ditemukan sekitar dua mil dari bibir pantai Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau, Indonesia.

Nelayan yang menemukan mayat langsung menghubungi Kepala Desa Pambang Pesisir, Pasla.

Dari informasi diterima kepala desa kemudian dilakukan evakuasi mayat oleh pihak kepolisian, Basarnas, dan BPBD Bengkalis terhadap ketiga mayat.

Berhasil mengangkat mayat dari perairan ke kapal milik Basarnas, mayat kemudian di evakuasi melalui jalur laut menuju Bengkalis untuk di bawa ke RSUD Bengkalis.

Pihak kepolisan bersama RSUD Bengkalis Kamis malam langsung melakukan visum luar dan identifikasi terhadap mayat yang ditemukan.

Dari hasil indentifikasi ini diketahui tiga mayat berjenis kelamin laki laki dua mayat dan berjenis kelamin wanita satu mayat.

Kemudian pihak kepolisian juga berhasil mendapatkan identitas mayat laki laki dari fotocopy KTP yang sudah di press di dalam salah satu kantong celana mayat.

Dari KTP tersebut diketahui laki-laki ini berasal dari Sumatera Barat bernama Ujang Chaniago, lahir di Padang 5 Agustus 1970, dengan alamat Lubuk Nyiur dusun Koto Mudik kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Sumatera Barat.

Ketiga mayat usai diindentifikasi langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk diidentifikasi lebih lanjut dan pengambilan sampel DNA nya.

Tiga mayat tiba di Pekanbaru sekitar pukul 04.00 WIB Jumat dini hari.

Selang satu hari, Jumat siang Nelayan Pambang Pesisir kecamatan Bantan kembali dihebohkan dengan penemuan mayat mengapung diperairan Selat Malaka.

Kali ini penemuan mayat lebih dekat dari penemuan sebelumnya, sekitar setengah mil dari bibir pantai.

Mayat inipun langsung dievakuasi oleh tim pencarian gabungan dari Polair Polres Bengkalis dan BPBD Bengkalis.

Mayat langsung di bawa ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan indentifikasi awal dan visum luar oleh Satreskrim Polres Bengkalis bersama RSUD Bengkalis.

Dari identifikasi awal identitas mayat tidak diketahui.

Namun jenis kelamin mayat ditemukan berjenis kelamin perempuan.

Usai melakukan pemeriksaan mayat, kemudian bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sabtu pagi masyarakat Pulau Bengkalis kembali dihebohkan dengan penemuan mayat yang pengapung diperairan.

Kali ini tiga titik terpisah kembali ditemukan mayat di perairan Pulau Bengkalis.

Penemuan tersebut diantaranya di perairan Tanjung Jati sekitar Desa Prapat Tunggal Kecamatan Bengkalis ditemukan satu mayat, Sabtu siang.

Mayat ditemukan setelah tim gabungan Polair Polres Bengkalis bersama BPBD Bengkalis serta Polsek Bengkalis melakukan penyisiran.

Mayat ditemukan tidak sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian langsung di evakuasi ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan identifikasi awal dan visum luar.

Kemudian proses pencarian terus dilakukan karena informasi masyarakat masih ada dua mayat lagi di perairan Tanjung Jati tersebut.

Sementara itu diwaktu hampir bersamaan Polsek Bantan kembali mendapat informasi adanya temuan mayat ditemukan warga di dua desa kecamatan Bantan.

Penemuan tersebut diantaranya di desa Teluk Papal dan Desa Teluk Pambang.

Mayat yang ditemukan kemudian langsung dievakuasi di RSUD Bengkalis untuk dilakukan identifikasi awal dan pemeriksaan luar oleh Satreskrim Polres Bengkalis bersama pihak RSUD Bengkalis.

Dari identifikasi awal diketahui identitas satu diantara mayat di temukan.

Didentitas yang diketahui terhadap mayat yang ditemukan di desa Teluk Pambang.

Saat dilakukan identifikasi ditemukan KTP di salah satu kantong pakaian mayat.

Sesuai KTP yang tertulis identitasnya bernama Maya Karina kelahiran Mojekerto 29 November 1981, dengan Alamat Desa Metikan RT02 RW02 kecamatan Prajurit Kulon Kabupaten Munjekerto Provinsi Jawa Timur.

Sementara satu mayat lagi tidak diketahui indentitasnya.

Kemudian mayat ini juga di bawa ke Rs Bhayangkara Pekanbaru untuk indentifikasi dan pemeriksaan DNA selanjutnya.

Tidak sampai disitu, hasil penyisiran petugas gabungan Polsek Bengkalis, Polair Polres Bengkalis serta BPBD Bengkalis kembali membuahkan hasil.

Satu mayat kembali ditemukan di perairan tanjung jati dengan kondisi sudah rusak.

Mayat di ditemukan sekitar pukul 16.45 WIB Sabtu petang.

Mayat langsung dievakuasi ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan didentifikasi awal.

Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengungkapkan, belum bisa menyimpulkan penyebab kematian atau dugaan lainnya.

"Kita masih lakukan penyelidikan, dan menunggu pemeriksaan Rumah Sakit Bhayangkara. Masyarakat yang merasa kehilangan keluarga dan memiliki ciri ciri seperti mayat ini bisa langsung ke Mapolda atau RS Bhayangkara," terangnya.

Selain itu menurut Kasat sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap temuan mayat selama tiga hari ini.

Untuk saat ini masih fokus dalam upaya evakuasi temuan mayat.

"Kita masih fokus dengan upaya evakuasi mayat, masih dilakukan pendalaman, dan berkoordinasi dengan pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM)," tandasnya.

8 Mayat Mengapung di Perairan Bengkalis Diduga Korban Kapal TKI Ilegal yang Tenggelam

Sejumlah mayat yang ditemukan di perairan Bengkalis kuat dugaan merupakan korban kapal TKI Ilegal yang tenggelam saat berlayar dari Malaysia ke Bengkalis.

Pasalnya lintasan ini memang sering digunakan oleh penyeludup untuk mengantar TKI Ilegal dari Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya.

Seperti lintasan yang sering digunakan antara Rupat dengan Batu Pahat.

Pelintasan ini merupakan lintasan terdekat yang bisa dilintasi dalam waktu lebih kurang satu jam.

Seperti diungkap Kades Pampang Pesisir Pasla Setelah dua hari desanya dihebohkan dengan penemuan mayat dirinya mengaku sudah dua orang dari luar Pulau Bengkalis menelpon dirinya.

Dua orang yang menelponnya menyakan terkait temuan mayat tersebut.

"Ada dua orang yang menelpon saya, satu dari Malaysia satu lagi dari Batu Bara Sumatera Utara," ungkap Pasla.

Menurut Pasla, dua orang ini menanyakan terkait identitas korban yang ditemukan.

Mereka menduga satu diantara mayat tersebut keluarga mereka.

"Alasan mereka karena salah satu keluarga mereka sudah sepuluh hari balik dari Malaysia. Namun sampai hari ini belum juga sampai," ungkap Pasla.

Mendengar ini Pasla, mengarahkan pihak yang menelponnya untuk menghubungi pihak kepolisian dan Rumah Sakit.

"Kita arahkan mereka untuk menghubungi pihak berwajib atau rumah sakit untuk memastikannya," terang Pasla.

Sementara itu Kasatreskirm Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan juga mengakui, sampai saat ini sudah ada lapor kehilangan keluarga melalui pihak kepolisian Polda Riau.

Menurut yang merasa kehilangan ini sedang dilakukan indentifikasi antara mayat dan keluarga yang melaporkan kehilangan.

"Mereka saat ini di RS Bhayangkara sedang melakukan identifikasi, apakah mayat dan keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga ini identik untuk memastikan benar tidaknya mayat anggota keluarga mereka," tandasnya.

Informasi dirangkum tribun dari sejumlah warga Bengkalis membenarkan adanya dugaan penyeberangan TKI ilegal dari Malaysia menuju perairan Rupat.

Penyeberangan ini biasamya menggunakan speedboat pancung berangkat saat tengah malam.

"Memang biasanya ada penyeberangan ilegal disana, berangkat malam dengan menggunakan speedboat ke Rupat," ungkap Rianto warga Bengkalis yang pernah bekerja di Malaysia.

Menurut dia, biasanya kondisi perairan pada akhir tahun memang angin sangat kencang.

Bahkan ombak cukup tinggi di perairan selat malaka.

"Bisa saja speedboat mereka terhempas ombak dan tenggelam, sehingga banyak mayat yang ditemukan beberapa hari ini korban tenggelam speedboat tersebut," tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved