Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

Luapan Air Sungai Kampar Belum Surut, Ini Kata Dinsos Kampar Terkait Belum Adanya Bantuan Logistik

Luapan air Sungai Kampar belum surut hingga Senin (10/12/2018) malam, ini kata Dinas Sosial (Dinsos) Kampar terkait belum adanya bantuan logistik

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunpekanbaru
Luapan Air Sungai Kampar Belum Surut, Ini Kata Dinsos Kampar Terkait Belum Adanya Bantuan Logistik 

Luapan Air Sungai Kampar Belum Surut, Ini Kata Dinsos Kampar Terkait Belum Adanya Bantuan Logistik

Lapoaran Wartawan Tribun Pekanbaru, Ikhwanul Rubby

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Luapan air Sungai Kampar belum surut hingga Senin (10/12/2018) malam, ini kata Dinas Sosial (Dinsos) Kampar terkait belum adanya bantuan logistik yang disalurkan ke daerah terkena bencana.

Ketinggian luapan air Sungai Kampar dan Sungai Subayang disejumlah di Kampar daerah masih sama tingginya hingga hari ini.

Sejumlah masyarakat sudah meninggalkan rumah yang terendam banjir dan menyelamatkan sejumalah barang ke daerah yang lebih tinggi dan ke tenda-tenda darurat.

Baca: ANAK Balita Perempuan di Kampar Diduga Tewas Tenggelam di Luapan Air Sungai Kampar

Baca: LOLOSKAN Caleg Cantik, KPU Bengkalis Dilaporkan Partai Hanura Ada Pelanggaran Administrasi

Banjir yang melanda sudah memasuki hari ketiga disejumlah desa di Kabupaten Kampar.

Hingga hari ini juga bantuan logistik belum diterima sejumlah desa yang terdampak banjir luapan dua sungai tersebut.

Kepala Desa Sahilan Darussalam, Hendri Dunan mengatakan di desanya hampir sepekan banjir merendam desa.

"Sejumlah warga saat ini telah mengungsi di posko pengungsian," katanya.

Di posko para warga pengungsi menggantungkan hidup pada bahan makanan seadanya saja.

"Hingga saat ini belum ada bantuan berupa bahan makanan dan logistik untuk dikonsumsi masyarakat diterima," tuturnya.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar, Amin Filda mengatakan terkait bantuan makanan dan logistik saat ini masih menunggu proses.

Baca: KPU Dumai Plenokan DPT HP II, Ada Tambahan 199 Pemilih

Baca: Masyarakat Apresiasi Pengungkapan Narkoba oleh Polresta Pekanbaru, Ini Penghargaan yang Diberikan

"Bahan makanan dan logistik ini kan dari Bulog, untuk mendapatkannya tentu butuh persyaratan yang perlu dipenuhi," katanya.

Untuk mendapatkannya tiap desa perlu didata dahulu berapa banyak terdampak. Ini dilakukan agar pasti berapa warga terdampak.

"Data tersebut dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah," katanya.

Setelah pendataan nanti baru Dinas Sosial Kabupaten Kampar mengajukan ke Bupati agar disetujui dan dibuatkan SK Tanggap Darurat.

"Dengan itu nantinya baru bantuan logistik bisa didapat," katanya.

Ia mengatakan dalam penyaluran bantuan di daerah Kampar yang luas juga tidak mudah.

"Karena itu kami meminta warga agar bisa bersabar sedikit. Kami akan tetap bekerja maksimal," pungkasnya.

ANAK Balita Perempuan di Kampar Diduga Tewas Tenggelam di Luapan Air Sungai Kampar

Anak bawah lima tahun (balita) berjenis kelamin perempuan di Kampar diduga tewas tenggelam akibat luapan air Sungai Kampar.

Anak balita itu bernama Sazia Sapana.

Baca: Wan Thamrin Hasyim Dilantik Jadi Gubernur Riau Definitif, Ini Tanggapan Ketua DPRD Riau

Baca: VIDEO Ular Piton 6 Meter Masuk Saluran Pembuangan Air. Sambar dan Gigit Tangan Petugas BPBD

Sazia Sapana ditemukan pada Senin (10/12/2018) siang sekitar pukul 11.45 Wib di wilayah Desa Bukit Ranah, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia.

Anak balita malang itu merupakan anak perempuan dari Zulhendri Zainur (45), warga Desa Bukit Ranah, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribunpekanbaru.com, korban pertama kali ditemukan oleh Yakub alias Akuk (60) warga desa setempat.

Menurut penuturannya, ia mengetahui ada korban bayi tenggelam saat dirinya hendak memancing di Sungai Kampar.

Saat tiba di tepian sungai, ia melihat ada benda mencurigakan yang mengambang dekat pinggiran sungai.

Melihat itu, dirinya kemudian mendekati benda tersebut untuk mengamatinya.

Setelah dicek, ternyata benda tersebut adalah seorang anak balita perempuan yang mengambang dalam keadaan tertelungkup.

Diduga dalam keadaan sudah menjadi mayat.

Baca: Dua Selebgram Cantik Asal Indonesia yang Pernah Dapat DM Nakal Mau Booking

Baca: KISAH Selebgram Cantik Asal Indonesia Ini Dikenal Bikin Gemas, Kenapa?

Mendapati mayat balita itu, Akuk langsung memanggil warga sekitar untuk secara bersama mendatangi lokasi kejadian.

Ditemani salah seorang warga, Akuk kemudian turun ke sungai untuk mengangkat mayat korban.

Setelah itu, warga membawa korban ke Puskesmas untuk memastikan keadaan korban.

Kapolres Kampar, AKBP Andri Ananta Yudhistira saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com mengatakan, kejadian tenggelamnya anak tersebut awalnya tidak diketahui oleh orangtuanya karena korban keluar dari rumah sendirian.

Diduga korban terpeleset dan terjatuh ke dalam genangan air sungai yang meluap, diketahui jarak dari rumahnya ke sungai hanya sekitar 8 meter.

"Saat ini jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk proses pemakaman," katanya.

Ia menyampaikan bahwa personel yang mendatangi lokasi kejadian telah mendata dan meminta keterangan dari saksi-saksi dan juga telah memintakan visum untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Kita menghimbau masyarakat yang berdomisili disekitar daerah bantaran Sungai Kampar ini untuk berhati-hati serta menjaga anak-anak agar tidak beraktivitas di dekat sungai, terutama saat banjir seperti sekarang," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved