Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jokowi Imbau Beralih dari Sawit ke Kopi,Kulit Manis,Jengkol & Petai, Rizal Ramli: Lucu Banget Mas

Dalam pemberitaan itu, Jokowi meminta agar petani beralih ke komoditas dengan harga terjangkau, seperti kopi, kulit manis, jengkol dan petai.

ISTIMEWA
Ekonom Rizal Ramli 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ekonom senior sekaligus Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal harga komoditas sawit yang turun.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli melalui akun Twitter-nya, @RamliRizal, Senin (17/12/2018).

Awalnya, Rizal Ramli mentautkan pemberitaan terkait penurunan harga kelapa sawit.

Dalam pemberitaan itu, Jokowi meminta agar petani beralih ke komoditas dengan harga terjangkau, seperti kopi, kulit manis, jengkol dan petai.

Menanggapi hal itu, Rizal Ramli mengatakan pernyataan Jokowi sangat lucu.

Dirinya menilai Jokowi sedang bercanda.

"Lucu banget@ Mas @jokowi - lagi bercanda ya," tulis Rizal Ramli.

Cuitan Rizal Ramli
Cuitan Rizal Ramli (Twitter/@RamliRizal)

Baca: Perusakan Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Kapitra: Tidak Ada Pengurus PDI-P Bernama Budi Toyo

Baca: VIDEO: Kapitra Ampera Ancam Lapor Polisi, SBY: Saya Tidak Pernah Menuduh PDI Perjuangan

Baca: Sifat Habib Usman bin Yahya Berubah Pasca Menikah, Kartika Putri Katakan Ini!

Sementara diberitakan Kompas.com, Presiden Jokowi meminta para petani berhenti berharap pada komoditas kelapa sawit.

Hal itu disampaikan ketika Presiden membagikan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Perhutanan Sosial seluas 91.000 hektar kepada 8.100 petani di Provinsi Jambi pada Minggu (16/12/2018) di Taman Pinus, Kenali, Kota Jambi.

Awalnya, Presiden mengatakan bahwa konsesi lahan yang dibagikan itu mesti dimanfaatkan secara baik oleh para petani.

"Seluas 9.100 hektar itu gede banget dan itu baru tahapan pertama. Akan ada tahapan kedua dan ketiga agar rakyat betul-betul memiliki lahan untuk berproduksi," kata Jokowi.

Presiden pun mengajak para petani untuk cermat melihat peluang.

Petani masa kini harus menanam komoditas yang mempunyai nilai lebih.

Baca: 3 Tersangka yang Ditahan Polisi Ternyata Merusak Atribut 2 Partai Berbeda, Tak Saja Atribut Demokrat

Baca: Ustaz Abdul Somad Bertemu Gadis 8 Tahun Hafizah 30 Juz dari Bengkalis, Ini Kisahnya

Baca: Ini Deretan Cover Lagu Sayur Kol yang Viral, Versi Polantas Hingga Koplo, Suka yang Mana?

Baca: Helm yang Pernah Jatuh Terbentur Benda Keras Akibat Kecelakaan Jangan Dipakai Lagi, Ini Sebabnya

Ia mencontohkan beberapa komoditas, yakni kopi, nilam, atsiri, kayu manis, dan manggis.

Menurut Jokowi, harga komoditas tidak bisa diintervensi oleh negara.

Harga komoditas itu adalah bagian dari mekanisme harga yang diatur oleh pasar global.

Baca: Asyik Berenang di Danau, 3 Siswi SMP Tenggelam, Grace Hutahaean Ditemukan Meninggal

Baca: Jadwal MotoGP 2019, Balapan Perdana di Sirkuit Losail Qatar 10 Maret 2019

Baca: Cara Membuat Sayur Lodeh, Nggak Rumit Pakai Resep Bumbu Tempe

Baca: Foto-foto Cantik Ratu Dunia Baru Catriona Gray, Berikut Daftar Lengkap Pemenang Miss Universe 2018

"Pemerintah, kami, tidak mungkin memengaruhi harga global. Ya, karena itu adalah mekanisme pasar," ujar Jokowi.

Harga sawit, jelas Jokowi, Uni Eropa melaksanakan banned bagi komoditas sawit Indonesia.

Hal itu disebabkan Uni Eropa sedang mengembangkan minyak dari bunga matahari sebagai pengganti minyak sawit.

"Untuk melindungi bisnis mereka, sawit kita diblok. Jadi, ini urusan bisnis mereka," ujar Jokowi.

Problem kedua adalah Indonesia selama ini tidak memiliki industri hilir komoditas sawit.

Selama ini, Indonesia mengekspor CPO saja, bukan produk olahannya.

"Jadi, begitu ada problem ekonomi global, semua kena imbas. Harga turun, sawit, sakit semua," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, satu-satunya cara agar para petani sawit dan karet dapat sejahtera kembali yakni dengan membangun hilirisasi.

Baca: Inilah Jasa Syarwan Hamid hingga Diberi Gelar Datuk Lela Seri Negara, Kini Ia Kembalikan ke LAM Riau

Baca: VIDEO: Jadwal Sholat Hari Ini Senin 17 Desember 2018 Wilayah Riau, Pekanbaru dan Kabupaten Lainnya

Komoditas sawit dapat menjadi campuran bahan bakar minyak, yakni B20.

Sementara, komoditas karet juga dapat diolah menjadi campuran aspal.

Untuk itu, Jokowi meminta agar petani bisa mengganti komoditas sawit dengan komoditas lain yang punya prospek baik ke depan, seperti buah Manggis.

(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved