Timses Prabowo: Jangan Baper, Begitu Saja Sudah Gelagapan
Riza kemudian membandingkan saat PDIP menjadi oposisi di zaman pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Arteria lantas meminta agar kubu oposisi tidak mempertontonkan hal seperti itu ke publik.
"Yang kita pertontonkan bagaimana politik yang membangun peradaban, yang mempersatukan, yang tidak berupa teror dan membangun kecemasan," pintanya.
"Saya berharap dengan kita membangun politik ini, kita bolehlah beda pasangan calon yang kita usung, tapi kita punya satu kepentingan."
"Yaitu membawa bangsa ini kedepan menjadi lebih baik lagi. Membawa bangsa ini bersaudara, walaupun dalam pelangi perbedaan," paparnya.
Diketahui, strategi menyerang timses Jokowi-Ma'ruf santer dibicarakan pasca Ketua Timses Erick Thohir mengungkapkan kata-kata tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Erick mengatakan jika pihaknya yang tadinya defensif, akan lebih ofensif terhadap kubu lawan.
Baca: Update Transfer Liga 1: 5 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 Diminati Tim Besar Liga 1 2019
Baca: Update Transfer Liga 1: 5 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 Diminati Tim Besar Liga 1 2019
Baca: Update Transfer Liga 1: Persebaya Incar Hansamu Yama Hingga Evan Dimas, Bagaimana Otavio Dutra?
"Sekarang kami bersama-sama solid, yang tadinya defensif kami menganggap ini juga merupakan kampanye yang baik"
"Tapi, karena kemarin kami sudah diserang bahkan ada kampanye PKI segala, jadi mau tidak mau kami harus ofensif sekarang," ungkapnya.
Erick mengungkapkan jika timnya akan secara agresif bergerak menangkal kampanye hitam yang menjelekkan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami bergerak, karena apa? Pak Jokowi, kan, sudah bilang, sabar, sabar, sabar. Nah sama, kami juga sama sabar. Tapi sekarang bergerak. Karena apa? Semua buktinya faktanya ada, jangan sampai nanti kami dianggap melakukan hal-hal yang enggak baik," lanjut Erick. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Strategi Menyerang Kubu Petahana, Timses Prabowo: Jangan Baper, Begitu Saja Sudah Gelagapan