Berita Riau
BANDARA SSK II Pekanbaru akan Dialihkan ke SIAK, atau ke Kampar dan Pelalawan, Benarkah?
Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru akan dialihkan ke Siak, atau ke Kampar dan Pelalawan, benarkah?
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Peresmian yang ditandai dengan pemotongan tumpeng tersebut, juga di dampingi GM Executive Bandara Angkasa Pura II Jaya Tahoma Sirait, Danlanud Pekanbaru Marsma Ronny Moningka, Kadishub Riau Taufik, perwakilan airline, perwakilan Polresta Pekanbaru, perwakilan Kajati Riau, serta mitra kerja lainnya.
Sekadar diketahui, Bandara SSK II sebelumnya hanya memiliki panjang landasan 2240 meter, dengan kebutuhan penerbangan, tahun 2015 lalu, dibangun penambahan runway hingga sepanjang 2600.
Manajemen Angkasa Pura II (AP-II) Pekanbaru menargetkan, ideal panjang landasan Bandara SSK II ini 3000.
"Tapi itu rencana beberapa tahun ke depannya penambahan sekitar 400 meter lagi, sehingga 3000 meter," kata GM Executive AP II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait, usai peresmian.
Disampaikannya, dengan resmi dioperasikan hari ini (Senin), maka dipastikan menambah kepercayaan dan confident-nya para pilot yang mendarat di Pekanbaru.
Karena seperti diketahui sebelumnya, di Pekanbaru pernah terjadi pesawat tergelincir, terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
Perpanjangan runway sepanjang 2.600 ini, tentunya dibarengi dengan fasilitas dan instrumen penunjang.
Ini dilakukan semata-mata untuk memberi kepercayaan kepada pilot, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan jasa penerbangan.
"Memang (pembangunan) landasan itu, fisiknya sudah dibangun 3 tahun lalu (sejak 2015). Banyak kendala yang kami hadapi. Sampai bisa mengoperasikannya. Di antaranya kita harus membebaskan lahan panjangnya 360 x 50 meter, pemindahan peralatan navigasi, dan lainnya," papar Jaya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa landasan yang dibangun harus memenuhi standar keselamatan penerbangan.
Kondisi sekarang ini, jika pesawat-pesawat tertentu, dengan kapasitas tertentu, memang tidak bisa untuk mendarat.
Namun untuk kebutuhan ke depan, pihaknya akan meningkatkan kekuatan dan kekerasan landasan, sehingga pesawat jenis air bus bisa mendarat.
"Silakan tanyakan dengan Lanud untuk ke depannya, karena pihak Lanud selaku yang menjaga, kalau terjadi sesuatu masalah yang genting. Runway 2600 ini, sementara populasi pesawat masih sama dengan yang sebelumnya, karena penambahan runway sekarang, lebih kepada keamanan dan kenyamanan pendaratan. Sebenarnya sekarang sudah bisa didarati air bus jenis 330," akunya.
Sementara itu, Komandan Lanud Pekanbaru Marsma Ronny Moningka yang hadir dalam peresmian tersebut mengaku, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi, atas kerja semua pihak yang sudah bisa mengoperasikan runway 2600 ini.
"Atas kerja 3 tahun, hari ini merupakan hari bersejarah. Jadi, mari kita jaga bersama-sama, karena sangat bermandaat bagi semua stake holder, serta masyarakat lainnya," katanya.
Bagi Lanud, dengan runway 2600 ini, bisa memastikan meningkatkan confident para penerbang.
Tentunya bagi airline, serta penerbangan sipil begitu juga.
"Kalau melihat landasan panjang, semua pikiran buruk hilang. Makanya ini harus dijaga, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan. Harus didukung," sebutnya seraya mengatakan, bahwa ini juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi Pemprov Riau, untuk tahun depan bisa membuat embarkasi haji.
Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasim mengatakan, hanya satu ucapan untuk manajemen AP II, terutama GM Executive Jaya Tahoma Sirait, terima kasih.
Penambahan runway ini bersejarah bagi Riau.
Sebab, prosesnya sampai pengoperasionalan ini, memakan waktu 3 tahun.
Bahkan Pemprov Riau sempat mendapatk tiga menteri sekaligus ke Pekanbaru, Riau.
"Ini sudah lama kita idamkan. Termasuk program lainnya seperti tol Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Padang. Saya percaya Kota Pekanbaru akan menjadi Ibukota di Pulau Sumatera ini," harapnya seraya meminta Bandara SSK II bisa menjadi bandara internasional. Termasuk untuk embarkasi haji, di sinilah (Pekanbaru) akan dibuat embarkasi permanen. (*)